Namun bagaimanapun model Shilang yang paling ditakuti oleh warga Taiwan pro-kmerdekaan. Karena model Shilang adalah cotoh hidup bagi mereka, kenyataan Shilang pertama mengambil dulu sebuah pulau Penghu kemudian Zheng Chenggong menggertak penguasa di Taiwan kala itu, maka dengan cepat mereka menyerah tanpa bertarung.
Maka bisa saja tanpa pertumpahan darah dan perdamaian bisa tercapai. Penguasaan Shilang atas Taiwan kala itu dapat terlaksana dengan damai. Dan itu tercapai dengan pertama menguasai pulau Penghu sebagai batu locatan.
Maka tidak heran ketika Kantor Berita Kyodo menurun berita eksluif tentang latihan maritim skala besar PLA dengan tema perebutan kembali Pulau Dongsha, warga Taiwan pro-kemerdkaaan menjadi ketakutan.
Karea itu bukankah sebuah strategi "Dimulia dengan Perang dan Diakhiri dengan Perdamaian"? Jika PLA memenangkan Dongsha, dipekirakan paling banyak memperlukan dua atau tiga jam. Mungkin juga menyerah dalam waktu kurang dari satu jam. Karena penjag pulau ini bukan tentara melainkan Penjaga Pantai. Polisi laut dari dua skuadron. Tidak dilengkapi dengan senjata pertahanan.Â
Begitu PLA muncul untuk merebut pulau itu dengan mengepung dengan armada laut udara yang masif, kekuatan polisi maritim ini akan menyerah dan tidak akan ada korban.
Jika hal diatas ini benar tejadi, berapa banyak warga Taiwan yang akan mendukung pro-kemerdekaan? Pada tahun 2016, Universitas Duke di AS melakukan penelitian dan mempublikasi, Â jika unifikasi Beijing dilakukan dengan kekuatan militer, AS tidak akan datang menyelematkan mereka.
Pada saat ini, rasio dukungan internal Taiwan untuk kemerdekaan Taiwan akan turun menjadi hanya 14%. Saat Universitas Duke membuat studi ini, Tiongkok daratan belum ada tindakan untuk melakukan gerakan militer pembebasan.
Jika Dongsha benar-benar diambil alih kali ini, rasio pendukung pro-kemerdekaan Taiwan dijamin kurang dari 3%, atau bahkan bisa mernjadi 0% jika karena akan menyerah sepenuhnya. Semua orang yang menuntut kemerdekaan Taiwan akhirnya menjahit bendera bintang lima di rumah dan memakan bubur untuk menyambut sang pembebas. Demikian pandangan analis pro-unifikasi Taiwan.
Inilah yang dimaksud dengan "Dimulia dengan Perang dan Diakhiri dengan Perdamaian".
Oleh karena itu, dapat kita dilihat dari uraian dia atas ini bahwa latihan militer maritim PLA Agustus ini telah mendapat perhatian tinggi dari semua pihak, terutama bagi pembebasan PLA terhadap Pulau Dongsha.