Mungkin masih ingat beberapa tahun lalu, pada tahun 2001 Insiden Tabrakan Pesawat AS dan Tiongkok di LTS ini terjadi diwilayah ini. Baca:
Pangamat percaya AS selalu seperti ini, jika sekali diberi hati akan terus merambah kemana-mana, dan bersikap merajalela. Dengan pimpinan Taiwan Tsai Ing-wen berbangga bergelayut di paha AS, lalu membodohi warga Taiwan dengan berpikir "jika AS ada di belakang mereka, Tiongkok daratan tidak akan pernah menggunakan kekuatan militer." Oleh karena itu, tingkat dukungan untuk pro-kemerdekaan Taiwan telah meningkat.
Tetapi dengan santernya kabar PLA akan melakukan latihan militer skala besar dengan tema perebutan kembali Pulau Dongsha, mereka menjadi cemas dan ketakutan, karena segera berpikir sejarah pada masa periode Kekaisaran Kangxi
Dalam memilih rute ofensif di laut, Shilang memutuskan untuk berlayar dari Tongshan (sekarang Pulau Dongshan, Fujian) berdasarkan arah angin dan informasi tentang situasi pertahanan musuh. Di sebelah selatan pulau utama Penghu, Pulau Bahuo yang dijaga Zheng Jun yang lemah.
Langkah ini tidak hanya dapat memperoleh jangkar armada dan titik awal serangan, tetapi juga menempati posisi yang menguntungkan untuk meluncurkan serangan terhadap Penghu. Jika Anda menangkap Penghu, mecekik tenggorokan musuh, dan kemudian mengarahkan tentaranya langsung ke Taiwan dapat dengan lancar menerapkan konsep strategis "berperang untuk menghukum demi keadilan".
Pada 13 Agustus 1683, Shilang memimpin pasukan AL menyerang Taiwan dan berhasil merebut kembali, Taiwan berhasil direunifikasi ke Negara Qing.
Karena model Shi Lang adalah contoh hidup bagi warga Taiwan, memang benar bahwa Shi Lang mengambil sebuah pulau bernama Penghu, setelah mengambil Penghu, dan kemudian berteriak kepada Zheng Kecheng, cucu dari Zheng Chenggong di Taiwan, jika tidak menyerah akan digempur. Maka akhirnya tanpa mengatakan apa-apa, Zheng Kecheng menyerah.
Mengapa Pro-kemerdekaan Taiwan Takut Dengan Latihan PLA Bulan Agustus Ini?