Namun pada kenyataannya, Pulau Taiping dan Pulau Dongsha keduanya adalah pulau "tipe karang", yang "mudah diserang dan sulit dipertahankan", tidak seperti pulau Jinmen dan Matsu yang merupakan pulau "lempeng batu", karena pertahanan juga dapat dibangun ke bawah "Bunker bawah tanah" memiliki senjata dan personel tersembunyi di dalam bunker bawah tanah, sehingga mereka dapat tetap menggunakan bunker dengan senjata selama operasi.
Dari sudut pandang geografis, Pulau Dongsha mencakup area seluas 1,74 kilometer persegi dan berjarak 444 kilometer dari Pelabuhan Kaohsiung. Saat ini, ada sekitar 200 garnisun di setiap pulau, yang dikirim ke Korps Marinir untuk pelatihan khusus oleh Administrasi Patroli Marinir. Ditugaskan ke pulau itu untuk bertanggung jawab atas tugas "membela teritori selatan".
Senjata yang dilengkapi oleh tentara yang ditempatkan di pulau itu mencakup berbagai jenis artileri dan senjata ringan seperti 120 mortir, 40 senjata anti-pesawat, 40 senjata granat, dan 84 roket anti-baju besi tradisional dan senjata tradisional lainnya. Pada dasarnya, itu rentan.
Karena itu pangamat militer memperkirakan jika PLA melakukan penyerbuan pada bulan Agustus, dan menganggap Pulau Dongsha sebagai musuh imajiner dan target untuk merebut pulau itu, maka Pulau Dongsha diperkirakan dalam waktu tiga jam sudah akan terkuasai.
Analisis Pengamat Atas Pulau Dongsha
Dan jika Pulau Dongsha terkuasai PLA, apa dampaknya?
Selain fakta bahwa lalu lintas antara Taiwan dan LTS telah terputus, tenggorokan antara seluruh LTS dan Pasifik Barat akan dicekik. Selanjutnya, dari Samudera Hindia ke Selat Malaka ke Hokkaido melalui Selat Bashi ke Pasifik Barat, ini disebut nadi (jalur) transportasi laut juga sama akan berefek sama.
Maka dengan menguasai Dongsha berarti menguasai nadi transportasi maritim yang paling penting ini. Oleh karena itu, posisi strategis ini harus diperebutkan kata ahli strategis militer. Namun mengapa di masa lalu Tiongkok daratan membiarkannya? Alasannya karena dianggap masih dikuasai oleh seksama bangsa Tiongkok.
Seperti diketahui pulau terbesar di LTS -- Pulau Yongxing dikelola oleh Tiongkok daratan dan Pulau Dongsha dikelola Taiwan, satu sama lain masih dianggap dikuasai Tiongkok. Dan dianggap masih hidup berdampingan secara damai.
Namun sekarang dengan santernya gerakan pro-kemerdekaan Taiwan dan mereka ini merangkul paha AS, dan akan menggunakan keunggulan georafis Pulau Dongsha yang berada di bawah yurisdiksi Taiwan, dimana kapal perang, pesawat tempur dan kapal selam  AS selama ini sering berkeliaran di sekitar perairan ini dengan melecehkan Tiongkok.