Martabat negara selalu tak terpisahkan dari kehormatan dari aib individu. Jika kita menyadari hal ini, orang ada yang akan lebih memperhatikan martabat negara.
Meskipun energi pribadi sangat terbatas, sejumlah kecil kekuatan yang berdedikasi selalu dapat membuka jalan bagi negara untuk kemajuan ke depan, meskipun mungkin itu akan membuat negara sedikit memalukan sesaat, tapi itu akan membuat anak cucu kita untuk lebih waspada.
Agar mereka menyadari bahwa tanah pijakannya adalah tanah tumpah darah ibu pertiwinya bagi bangsanya. Dan seperti apa yang pernah dikatakan Bung Karno pada pidato HUT RI 17 Agustus 1966 “Jasmerah /Jangan Sekali-kali Meninggalkan (Lupa) Sejarah”.
Namun di sini penulis hanya akan melihat kilas balik beberapa tindakan AS terhadap Tiongkok yang menonjol dalam mempermalukan bangsa Tiongkok dalam beberapa dekade lalu sejak RRT berdiri (1 Oktober 1949). Dan yang menjadi motivasi mereka untuk mengejar ketertinggalannya.
Aib Pertama Peristiwa Kapal Kargo “Galaxy” Pada 1993
Pada saat yang sama, AS mengirim dua kapal perang dan lima helikopter ke laut lepas internasional di mana "Galaxy" berada. Setelah boarding dan inspeksi paksa ditolak oleh pihak Tiongkok, mereka menutup layanan GPS di wilayah laut di mana Galaxy berada. Sehingga menyebabkan Galaxy kehilangan arah dan buta posisi seketika dan terpaksa berhenti di posisi itu, tanpa berani berlayar lebih lanjut.
Akibatnya kru dan awak kapal Tiongkok ini terkurung di kabin panas dan kering di tengah Samudra Hindia dengan tuduhan yang semenah-menah dari AS ini.
Penahanan yang berat berlangsung selama tiga minggu ini, menyebabkan kurangnya makanan dan minuman air segar bagi para awak kapal, sehingga untuk mendapatkan makanan mereka melakukan melalui penangkapan ikan. Karena kurangnya air tawar dan sayuran, kulit mereka pada melepuh.
Kapal-kapal yang datang untuk menolong juga mengalami kesulitan menemukan posisinya, karena AS telah mengubah para meter GPS di kawasan tersebut.
Dan tampaknya Galaxy saat itu juga tidak membawa instrumen penentuan posisi, dan mungkin memberi informasi posisinya dengan tidak tepat karena adanya modifikasi dari signal GPS yang dikerjai AS ini sebagai sang pemiliki satelit GPS selama ini.