Rosneft Trading tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar tentang hal tersebut. Â AS juga menunjuk Didier Casimiro, ketua dewan direksi dan presiden Rosneft Trading. Seorang juru bicara Casimiro yang berbasis di London tidak dapat segera memberikan komentar.
Pejabat senior AS lainnya mengatakan tindakan itu adalah yang pertama dari serangkaian tindakan yang merupakan "demonstrasi komitmen presiden untuk mengamankan transisi demokratis di Venezuela", merujuk pada fokus publik pemerintah Trump untuk mendorong mundur Maduro dari kekuasaan.
AS dan beberapa negara lain mendukung pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido, yang menyatakan dirinya sebagai presiden sementara yang sah tahun lalu, yang menuduh adanya pelanggaran oleh Maduro dalam pemilihan presiden 2018 lalu. Trump membuat dukungan publik di awal bulan ini dengan mengundang Guaido sebagai tamu dalam pidato kenegaraan tahunannya.
Rosneft menolak berkomentar. Saham di Rosneft, BP memegang 19,75 persen saham, dan jatuh sebanyak 5,2 persen di bursa saham Moskow di tengah berita sanksi tersebut.
Jorge Arreaza, Menlu Venezuela, dalam tweeternya menygatakan  bahwa sanksi Rosneft adalah "sewenang-wenang", "sesat" dan "melanggar hak untuk perdagangan bebas dan perusahaan bebas".
Posisi penting Rosneft sebagai pemasok bensin ke Venezuela dan fasilitator ekspor minyak telah menjadi jalur kehidupan bagi pemerintah Mr Maduro.Â
Kepala eksekutif Rosneft Igor Sechin, sekutu lama Vladimir Putin Rusia, telah sering berkunjung ke Caracas, dan perusahaan minyak yang dikontrol Kremlin diperkirakan mendapat untung besar dari hubungan tersebut.
Seorang pejabat AS mengatakan lebih dari setengah minyak yang keluar dari Venezuela sekarang ditangani oleh Rosneft Trading, dan bahwa sanksi AS adalah reaksi terhadap "peran sentral" Rosneft di Venezuela.
Juga terkena sanksi Didier Casimiro, ketua dan presiden dewan direksi perusahaan perdagangan minyak, perusahaan minyak terbesar Rusia yang melakukan perdagangan minyak yang berafiliasi dengan Rosneft. Cove mengatakan di Moskow bahwa sanksi AS dari perspektif hukum internasional adalah ilegal.
Langkah ini tidak akan mempengaruhi hubungan bilateral antara Rusia dan Venezuela sama sekali. Sebaliknya, hubungan antara kedua negara akan terus berkembang, dan Kementerian Luar Negeri Rusia telah menyatakan bahwa Rusia tidak akan menerima sanksi sepihak yang dikenakan oleh AS untuk hegemoni global.
Kebijakan sanksi AS merusak perdagangan bebas internasional dan meningkatkan ketegangan internasional. Politisi Amerika harus sadar bahwa tekanan terhadap Rusia di bidang politik dan ekonomi tidak akan mencapai hasil apa pun, tetapi hanya akan meningkatkan ketegangan antara Rusia dan AS.