Jika faksi ini bertarung di dalam, pada saat itu mereka akan sibuk menghadapi pergulatan internal, Tiongkok daratan tidak memiliki kesempatan untuk berurusan dengan hal-hal luar. Tidak dapat melawan Taiwan atau bersaing dengan AS untuk hegemoni.
Dengan demikian Tiongkok daratan akan runtuh dengan sendirinya, dan bahkan terbelah-belah menjadi negara-negara kecil (seperti Uni Soviet dulu).
Memanfaatkan Para Pembangkang dan Pelarian
Terakhir ini pada Februari lalu, seorang pelarian dari Tiongkok daratan bernama Guo Wengui, setiap hari ditanggapi oleh media AS untuk memancing pertikaian yang memecah belah Tiongkok daratan dan terus menerus memancing pertikaian dengan mengadu domba masalah internal Tiongkok daratan.
Dan pernyataan-pernyataan provokasi Guo Wengui sesuai sekali dengan apa yang disarankan Ian Easton. Guo Wengui ini bisa sebagai representatif dari strategi Ian.
Dengan dibelakang memberi dana, membimbing dia bagaimana melakukannya dari belakang.
Maka dapat dilihat tangan-tangan kotor dibelakang layar dapat dipastikan itulah orang Amerika. AS harus memprovokasi faksi-faksi di Tiongkok daratan supaya bertarung sendiri, dan supaya terjadi pecah belah.
Dengan memecah belah rakyat Tiongkok, dia berharap menggunakan metode ini untuk melemahkan kekuatan Tiongkok, mengenkang kebangkitan Tiongkok, dan bahkan menyebabkan perselisihan sipil di Tiongkok, bahkan jika itu berkembang baik, dia dapat membuat "Revolusi Warna Tiongkok" lebih semarak (seperti yang terjadi di Hong Kong belakangan ini, namun ternyata gagal).
Mentode atau langkah ke-empat, AS membantu Taiwan mengembangkan kapal selam, dan menjual pesawat tempur F-16V ke Taiwan. Dan bahkan mengancam AS akan mentransfer teknologi ke Taiwan, membantu Taiwan membangun kapal selam, tujuannya supaya Tiongkok daratan menjadi gelisah.
Dengan demikian memancing Tiongkok daratan untuk melakukan lomba senjata, dengan mengharuskan menginvestasikan banyak dana anggaran dalam pembaruan dan peningkatan kapal selam, yang barang tentu memperlukan anggaran besar.
Kemudian AS menambahkan bahwa mereka ingin menjual tank tempur utama yang terbaik AS ke Taiwan. Dengan demikian, Tiongkok daratan harus menginvestasikan banyak anggaran untuk membangun tank baru, agar tidak ketinggalan.