Kemenhan Tiongkok tidak menanggapi pertanyaan tentang hal di atas ini.
Matthew Funaiole analis dari CSIS-AS mengatakan, gambar terbaru muncul untuk mengkonfirmasi foto-foto sebelumnya, yang menunjukkan operator terbaru akan sedikit lebih kecil dari 'supercarriers' seberat 100.000 ton yang dioperasikan oleh AS tetapi lebih besar dari kapal induk Charles de Gaulle 42.500 ton Prancis.
Militer Asia dan Barat melacak perkembangan dari dekat. Mereka mengatakan kapal induk ini akan mewakili langkah vital dalam ambisi Tiongkok untuk menciptakan AL yang dapat menjangkau lautan lepas dan jauh yang dapat memproyeksikan kekuatan di seluruh dunia untuk melayani kepentingan global Beijing yang sedang berkembang.
Ini diharapkan menjadi kapal induk pertama Tiongkok dengan sistem peluncuran datar dan dengan sistem ketapel, yang memungkinkan penggunaan pesawat yang lebih jauh jangkauannya dan jet tempur yang bisa memuat lebih banyak senjata dan amunisi.
Dua kapal induk pertama Tiongkok, yang dijuluki kelas Tipe 001, relatif kecil, hanya menampung hingga 25 pesawat yang diluncurkan dengan sistem lompat ski yang dibangun di atas geladak mereka. Kapal induk AS secara rutin dapat memuat  hampir empat kali lipat jumlah pesawat dibanding dengan kapal induk Tiongkok.
Koh, seorang peneliti dari Singapore's S. Rajaratnam School of International Studies, mengatakan fasilitas Jiangnan yang baru itu terlihat permanen dan mencerminkan ambisi lama Tiongkok untuk menambah jumlah armadanya dengan lebih banyak kapal induk dan kapal besar lainnya.
Kita berbicara tentang infrastruktur yang dibangun dengan cepat dan dalam skala besar. Itu bisa menjadi awal dari "pabrik" Â kapal induk dan kapal besar lainnya sesuai dengan kebutuhan kemauannya.
Pengamatan Analis Barat
Menurut laporan situs Mingguan Jane's Defense AL-AS telah merilis baru-baru ini, yang menunjukkan bahwa dalam dua dekade yang akan datang ini, pasukan maritim AS akan menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kekuatan-kekuatan yang baru muncul dengan giat mengembangkan AL untuk mengguncang superioritas maritim AS di antara mereka, pengembangan AL-Tiongkok menarik perhatian paling besar dari militer AS.
Laporan AS menunjukkan bahwa Tiongkok secara bersamaan mengembangkan kemampuan yang seimbang dari armada permukaan dan bawah laut, sambil mengembangkan kapal selam nuklir pada saat yang sama, Tiongkok sedang giat mengembangkan kapal-kapal tempur utama untuk lepas pantai dan lautan lepas.