Tampaknya kini India berpikir balik karena terpaksa, karena mungkin India menganggap membeli alutsista buatan AS terlalu banyak persyaratannya, persyaratan ini seperti meminum "narkoba", begitu minum sekali akan keracunan dan kecanduan.
Kondisi ini tidak dapat diterima India, dan sudah menjadi kebiasaan India selalu mencari dua sumber. Misalnya jika untuk membeli alutsista dari negara-negara utama, tidak menatap hanya pada satu negara saja. Bernegosiasi dengan satu negara dan negara lainnya, agar tidak menyinggung perasaan keduanya.
India berusaha membagi pembelian alutsista dari dua negara utama ini agar terjadi keseimbangan, seperti mereka telah membeli P-8, C-130 dan lainnya dari AS.
Maka kini gilirannya membeli alutsista dari Rusia, sebelumnya telah membeli S-400, sehingga AS marah dan diancam untuk di jatuhi sanksi dan dikenai kebijakan perang perdagangan.
Dan kini India tidak saja berniat hanya membeli Su-57 Rusia, tapi juga melakukan kerjasama litbangnya, jelas itu dianggap meluas ke arah ekonomi, yang pasti tidak akan ditolelir AS. Maka kemungkinan bagi India untuk memilih Su-57 sangat besar.
Alasan lain dalam keadaan sekarang India tidak mungkin membuat F-35 kecuali hanya membelinya. Tidak mungkin lagi bisa mendapatkan teknologi dan sumber kode dan lainnya dari F-35 .
Jadi kondisinya sangat berbeda jika dengan Rusia bisa sangat menguntungkan India, karena sama-sama melakukan litbang, mereka bisa sama-sama mengembangkan peralatan inti dan penting dari pesawat Gen-5.
Jika sudah bisa mendapatkan jet tempur Gen-5 dan belajar membangun jet tempur Gen-5. Maka India sepertinya telah mendapatkan ikan besar bagus dan alat/joran pancingan yang bagus juga.
Dengan cara ini, bagi India, penting untuk meningkatkan tingkat lokalisasi (domestik) seluruh industri penerbangan. Dan sangat sesuai dengan kebijakan strateginya "Made in India".
Maka engan alasan demikian kemungkinan bagi India melalui Su-57, untuk melakukan lompatan tiga tingkat (teknologi) dalam industri pesawat terbang, mengingat pembangunan pesawat yang terdahulu hasilnya kurang bagus. (Pengalaman India dalam membangun jet tempur Gen-3 LCA pada awal 2016)Â
Baca: Bagaimana Industri Penerbangan Tiongkok Dapat Mengejar Ketertinggalan dari Barat dan AS)