Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Peningkatan Kemampuan Jet Tempur J-20 Gen-5 Merisaukan AS

19 April 2019   20:14 Diperbarui: 19 April 2019   20:52 3063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak kemunculan kelima dari pesawat tempur J-20 generasi kelima (Gen-5), itu telah membuat risau pemerintah AS, mereka terus-menerus menuntut akan adanya ancaman keamanan dan merusak keseimbangan fisik regional. Dengan adanya ancaman dari AS ini tampaknya membuat Tiongkok mejadi lebih gencar untuk meningkatkan alutsistanya dan khususnya J-20.

Menurut pemaparan terbaru foto-foto penggemar alat militer, J-20 terbaru terlihat ada dua pembaharuan besar. Hanya  jet tempur Gen-5 F-33 dan F-35 yang memiliki teknologi canggih yang dilengkapi pada J-20.

Penampakan mesin baru pada J-20 yang masih bercat dasar kuning, saat uji terbang di pabrik, yang menandakan pesawat jet ini masih belum diserahkan kepada AU-PLA.

Dua pembaruan diamati dari perincian foto lokal pesawat tersebut. Sebuah sistem aperturatus terdistribusi / distributed aperture system  (DAS) dipasang di bagian hidung dan sistem ejeksi penyelamatan yang dipicu air yang universal atau nose section and a universal water-triggered rescue ejection system (uwar) juga dipasang di kokpit. Pembaruan dapat dikatakan membuat kekuatan tempur J-20 meningkat secara signifikan, dan juga memberikan lebih banyak keamanan/keselematan bagi pilot.

Yang pertama adalah sistem aperture split bawah sistem ini dulunya merupakan teknologi eksklusif dari US F-35. Sistem ini dapat menghasilkan cakrawala/penglihatan bola panorama 360 derajat pada helm pilot, memperlihatkan lingkungan medan perang dan memberikan kemampuan untuk menginterupsi data.

Menurut laporan media asing, Photoelectric Distributed Aperture System (DAS) pad F-35 terdiri dari enam sensor dan prosesor keselamatan terpasang yang memberikan peringatan waktu nyata ketika rudal musuh menyerang. Pada saat yang sama, ia juga dapat menyediakan navigasi untuk menemukan jet tempur musuh yang berjarak 90 kilometer dan rudal balistik musuh berjarak 1300 meter ketika radar jet tempur musuh tidak dihidupkan.

Kemudian target dikunci untuk penyerangan, kinerjanya sangat kuat. Setelah J-20 Tiongkok memiliki sistem aperture terdistribusi ini, dapat dikatakan seperti harimau bersayap menjadi sangat kuat. Dengan digabungkan rudal udara-ke-udara generasi keempat Thunderbolt-10E dan Thunderbolt-21 jarak jauh, maka J-20 dapat sepenuhnya menekan F-35 dalam efektivitas tempur.

Dengan dilengkapinya dengan sistem ejeksi penyelamatan jiwa UWARS, fungsi utamanya adalah untuk memberikan perlindungan bagi keselamatan hidup pilot. Ketika jet tempur menghadapi situasi yang tidak terduga dan terpaksa jatuh ke permukaan air, itu akan secara otomatis memicu pilot untuk keluar dari kokpit untuk mencegah pilot dari tenggelam. Lagipula, jiwa pilot lebih berharga dari pada jet itu sendiri.

Dengan melihat perkembangan J-20 yang terus meningkat tampaknya membuat AS cemas. Maka AS berupaya meningkatkan jet tempur Gen-5 F-22 Reptor untuk mengantisipasi mempertahankan keunggulan AU-AS.

Tetapi dengan biaya upgrade sebesar US$ 50 juta per jet tempur sungguh berat bagi AS pada kondisi ekonominya saat ini. Lebih lagi Tiongkok sudah menyelesaikan desain pendahuluan untuk jet tempur Gen-6 dan diperkirakan akan melakukan uji terbang perdananya sekitar tahun 2035. Kenyataan ini bagi AS seperti petir di siang bolong yang sangat mengagetkan dan mencemaskan.

Tradisi Bersinambungan Pekerja Militer 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun