Namun pada pertenghahan Desember tahun lalu, bayang-bayang memanas sedikit nampak. Pemerintah Jepang menyetujui versi baru "Garis Besar Program Pertahanan Jepang" dan "Rencana Pemeliharaan Pasukan Pertahanan Nasional Tiongkok" yabng menyebutkan kapal induk Tiongkok yang ada dan lain-lain. Yang bertentangan dengan kebijakan "Pertahanan Khusus" isi dari ekspansi senjata, yang dianggap Tiongkok pernyataan yang tidak bertanggung jawab. Hal ini dapat menimbulkan ketidak konsifnya hubungan Jepang-Tiongkok untuk keseluruhan perdamaian dan stabilitas regional.
Hubungan AS- Tiongkok
Tahun ini menandai peringatan 40 tahun pembentukan hubungan diplomatik antara Tiongkok dan AS. Pada 1 Januari 1979, Tiongkok dan AS secara resmi saling mengakui dan menjalin hubungan diplomatik.
Pembentukan hubungan diplomatik Tiongkok-AS telah meningkatkan lingkungan eksternal kedua negara dan juga telah mengubah struktur politik dan ekonomi kawasan Asia-Pasifik dan dunia berdampak mendalam pada pengembangan hubungan internasional. Â
Tidak diragukan lagi, di tahun baru ini, Tiongkok akan terus bertindak sebagai "stabilisator" untuk menyelesaikan hotspot internasional, dan untuk mengusulkan solusi Tiongkok untuk berkontribusi pada keamanan regional dan perdamaian dunia.
Gesekan perdagangan antara Tiongkok-AS yang diprovokasi AS secara  unilateralisme tahun lalu,  ini tidak sejalan dengan kepentingan bilateral, tidak sesuai dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia/WTO, dan menempatkan Tiongkok sebagai "pesaing utama" dan "ekspansionis baru". "Perdagangan tidak adil" dll.
Pemikiran dan pandangan kebangkitan Tiongkok dianggap sebagai "tantangan struktural bagi kepemimpinan global AS." Ini adalah fenomena baru yang belum pernah terlihat sebelum akhir Perang Dingin. Apa yang disebut dengan "kebebasan bernavigasi" dalam latar belakang yang disebut "prioritas AS" yang diusulkan oleh Trump dan perjalanan melintasi Selat Taiwan lebih bersifat provokatif.
Jadi apa yang harus kita perhatikan dalam hubungan Tiongkok-AS di tahun baru?
Selain itu, gesekan ekonomi, pengepungan militer, kedua poin ini secara bersamaan akan terus meningkat. Strategi AS di daerah sekitarnya juga akan semakin mendalam. Strategi sebelumnya untuk menarget Tiongkok disebut "Strategi Asia-Pasifik." Hubungan segitiga AS-Jepang-Korea cakupannya intensitasnya relatif masih terbatas.
Namun kini sekarang strategi segitiga besar telah diubah oleh AS menjadi AS-Jepang-India-Australia sehingga menjadi strategi segi Berlian. Maka ke depan aktivitas penyebaran kekuatan militer, pangkalan militer, alutsista akan meningkat secara eksponensial.Â