Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Strategi Trump terhadap Tiongkok Dinilai Teradikal Bisakah Berhasil?

30 Desember 2018   18:35 Diperbarui: 30 Desember 2018   18:54 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karyawan bekerja di jalur perakitan di pabrik Foxconn Hon Hai Group di Shenzhen, Tiongkok, pada hari Rabu, 26 Mei 2010. Hon Hai adalah pemasok suku cadang untuk banyak perusahaan teknologi tinggi di seluruh dunia termasuk Apple Inc., Hewlett-Packard Co. , dan Dell Inc. In Pictures Ltd./Corbis via Getty Images

Strategi AS-Trump kini dinilai paling radikal terhadap Tiongkok, bisakah berhasil menjatuhkan Tiongkok? Meskipun dianosis pemerintahan Trump dianggap tepat, namun beberapa pengamat dan analis memandang Trump telah memberikan obat yang salah. Banyak analis yang memandang Presiden Donald Trump memimpin salah satu perubahan paling radikal dalam sikap AS terhadap Tiongkok dalam beberapa dekade.

Presiden-presiden  AS di masa lalu memperlakukan Tiongkok dengan "itikad baik" dalam isu-isu seperti tentang hak asasi manusianya atau perilakunya di dunia maya/cyber, sebaliknya Trump lebih suka memperlakukan negara itu sebagai pesaing strategis yang membutuhkan respons lebih agresif dari AS.

Banyak hal yang dianggap AS harus marah terhadap Tiongkok, misalnya dengan tuduhan telah mencuri rahasia teknologi dan personel AS untuk keuntungannya sendiri, memusuhi sekutu AS di Laut Tiongkok Selatan, membunuh atau memenjarakan lebih dari selusin informan Amerika, dan mengambil jutaan pekerjaan warga AS selama 15 tahun terakhir.

Tetapi alih-alih bekerja untuk memperbaiki setidaknya beberapa elemen dari hubungan AS-Tiongkok yang tegang sementara menghadapi sebagian besar "kelakuan buruk Tiongkok", Trump telah memilih untuk mengubah sikap AS dalam hubungannya dengan Tiongkok dan mengejar Beijing pada semua persoalan itu.

"Pemerintahan ini tidak benar-benar hanya fokus pada beberapa hal," kata Bonnie Glaser, seorang ahli Tiongkok di pusat studi Strategis dan Studi Internasional di Washington, "mereka benar-benar fokus pada segala hal."

Berikut adalah beberapa contoh, yang sangat kentara dari Trump yang memulai perang dagang yang secara tegas dimaksudkan untuk melumpuhkan ekonomi Tiongkok. Selain itu dia juga meningkatkan dukungan kepada Taiwan dalam perselisihan selama puluhan tahun dengan Tiongkok, dia juga sengaja tidak mengundang AL-Tiongkok berpartisipasi dalam latihan militer internasional utama, dan dia menekan program budaya dan bahasa yang katanya didanai "Partai Komunis Tiongkok/PKT" di kampus-kampus perguruan tinggi AS.

Tujuannya, menurut para ahli dan mantan pejabat pemerintahan Trump, adalah untuk menekan Tiongkok - dan khususnya ekonominya - sedemikian keras dengan berusaha bermain dengan peraturan.

Tidak perduli apakah pihak Tiongkok akan tidak senang atau tidak. Karena AS merasa telah dirugikan sekian tahun lamanya.

 "Trump terlibat dalam bentuk perang ekonomi yang canggih untuk menghadapi Tiongkok," Steve Bannon, mantan ahli strategi top Trump.

Tapi sejauh ini, itu tidak berhasil,  karena Tiongkok sudah mulai melawan. Tiongkok juga telah mengenakan tarif pembalasan atas barang-barang AS yang bernilai miliaran dolar. Dan meskipun Beijing pada awalnya membantu memberikan tekanan ekonomi pada Korea Utara atas permintaan pemerintah Trump, sekarang telah melonggarkan sanksi-sanksi tersebut, dengan demikian memberikan Pyongyang outlet ekonomi untuk menghindari hukuman yang menghancurkan. Selain itu, Beijing telah bergerak lebih dekat ke Moskow dan Teheran sejak Trump memasuki Kantor Oval, sebagian menggagalkan upaya AS untuk mengisolasi mereka.

Para ahli mengatakan perdebatan utnuk masalah Tiongkok sekarang berpusat pada apakah AS ingin menghentikan kemajuan ekonomi dan politik Tiongkok atau bahkan menghancurkan Partai Komunis yang berkuasa di negara itu - dan kurang membicarakan tentang bagaimana bekerja sama dengan AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun