Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bagaimana Tiongkok Memperkuat AL-PLA Menghadapi Meningkatnya Klaim AS di Laut Tiongkok Selatan?

22 November 2018   20:52 Diperbarui: 22 November 2018   21:20 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diperkirakan China akan memiliki 1 hingga 2 ladang minyak lepas pantai baru yang dioperasikan setiap tahun sejak 2017.

"China Daily" terbitan bahasa Inggris telah mengklaim bahwa pada tahun 1995 Tiongkok akan menjadi negara pengimpor minyak. Untuk mengatasi teknologi minyak lepas pantai, ada masalah keuangan, pada tahun 1993, Tiongkok mengimpor lebih dari satu miliar dolar peralatan eksplorasi minyak lepas pantai dari Singapura.

Selain itu, Tiongkok tampaknya bermaksud didukung oleh kekuatan luar, untuk memastikan bahwa mitra investasi asing dan kepentingan mereka sendiri di kawasan tersebut. Kontrak pertama Tiongkok untuk bersama-sama mengembangkan minyak di Laut Tiongkok Selatan dengan perusahaan energi AS Kerry Youngstown.  

Pada tahun 1992 hal ini diungkapkan dalam sebuah wawancara periden Kerry Youngstown dengan NHK Jepang, bahwa  pihak Tiongkok secara resmi menjamin, jika perlu, menggunakan cara militer untuk menjamin kelancaran pelaksanaan kontrak.

Selain itu, yang lebih penting, lonjakan penduduk Tiongkok secara signifikan mengurangi daerah di bawah kondisi tanah yang subur, pengembangan kelautan telah menjadi sarana penting di abad 21, membuka sumber daya baru untuk bertahan hidup sangat penting. Dengan munculnya " Peradaban Samudra", struktur makanan tradisional utama Tiongkok dapat berubah, masuklah era "trinitas" produk akuatik, sereal/biji-bijian, aneka ragam mie. Hal ini ditekankan dalam artikel khusus: "Tiongkok akan membangun 21 lokasi pemancingan baru, total 80 kilometer persegi atau setara dengan 42 juta hektar tanah yang subur, 2.6 kali lahan luas tanah pertanian......."

Dari awal mulai 1980an, penggunaan Laut Tiongkok  AL Selatan, Laut Tiongkok Timur, Laut Kuning, Bohai, eksplorasi sumber daya alam terus berlangsung, survei geografis, hasilnya di luar dugaan sangat berpotensi dan menjanjikan.

"Tiongkok Bisa Menang Perang" sebuah buku mengklaim: Laut Tiongkok Selatan, cadangan minyak dan gas dasar laut hanya mencapai 350 juta ton, statistik materi terkait selanjutnya terdiri dari: 30 juta ton batu fosfat, serta baja material khusus untuk manufaktur roket antarbenua, dan deposit besar untuk biji besi, nodul kobalt, tembaga, aluminium, dan material tambang lainnya.

Material-material tambang ini menjadi menjadi daya tarik bagi Tiongkok untuk menjadi kunci tuntuk "meneyelsaikan masalah lautan."

Pada 27 Oktober 1993  "China Daily" menerbitkan sebuah kolom sumber daya kelautan rencana pembangunan tahun 2020, termasuk pembentukan ide Laut Tiongkok Selatan sebagai Kawasan Pengembangan Ekonomi, dan menentukan tahun 2000an output industri kelautan akan mencapai 8,3 miliar RMB.

Para ahli geography luas melakukan pengukuran kembali total wilayah Tiongkok, mulai pertengahan tahun 1980an.  14 Januari 1986, terbitan Tiongkok "Science and Culture Newspaper" mulanya melakukan serangan terhadap statistik tradisional, dengan mengklaim wilayah Tiongkok 96 juta km persegi sebelumnya sudah "jelas ketinggalan zaman"  karena sebelumnya hanya memperhitungkan total luas lahan, tidak termasuk teritorial laut, batas kontinen dalam laut dan sebagainya.

Hasil pengukuran baru menunjukkan bahwa total luas 10.450.000 kilometer persegi wilayah Tiongkok meliputi: wilayah teritorial laut 228.000 kilometer persegi, pulau 75.400 kilometer persegi, pesisir pantai 12.700 kilometer persegi. Batas kontinen dalam laut adalah 693.000 kilometer persegi dan luas daratan adalah 9,4 juta kilometer persegi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun