Dalam 70 tahun sejak berdirinya Israel, negara ini tidak pernah secara aktif menunjukkan kekuatan militernya di Dunia Arab. Misalnya, sejak Arab Saudi didirikan pada tahun 1942, mereka tidak pernah begitu mencolok dan terlihat seperti sekarang ini, bahkan memimpin koalisi militer; itu menyebabkan koalisi militer ikut campur dalam urusan militer negara lain, dan banyak lagi.
Jika tidak ada poros utama dalam kebijakan AS, para pemain di Timur Tengah ini tidak mungkin memiliki ruang sebesar itu untuk berkembang.
Sejak awal tahun ini, kita terus bisa menyaksikan evolusi konflik di Timur Tengah, eksaserbasi kontes (kontes yang memburuk), dan bentrokan yang sering terjadi, karena struktur geopolitik asli telah terjadi penyesuaian lebih lanjut, dan berbagai kekuatan tumbuh dan telah terjadi reorganisasi kembali.
Di antaranya, Iran, Israel, Arab Saudi, Turki, dan kekuatan regional lainnya saling berkonfrontasi satu sama lainnya dengan semakin intens. Jika terjadi AS memimpin dalam membangun "NATO Arab" pada saat ini tidak diragukan lagi akan membawa ketidakseimbangan baru ke situasi regional.
Jadi, apakah "NATO Arab" dapat ter-realisasi dan pengaruh seperti apa yang akan terjadi pada situasi Timur Tengah di masa depan adalah sesuatu yang harus ditunggu dan dilihat oleh semua pihak.
Semoga tidak membawa kekacauan dan kesengsaraan berkelajutan baru.....
Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri
https://www.aljazeera.com/indepth/opinion/trump-plans-arab-nato-realistic-181011132121513.html
https://www.thenational.ae/world/mena/nato-ready-to-welcome-saudi-arabia-and-oman-1.749925