Untuk memperebutkan inisiatif di Provinsi Idlib, tidak hanya pasukan AS dan Rusia yang dikerahkan kembali di Suriah, mereka secara berturut-turut mengadakan latihan militer di Suriah dan di sekitar Suriah.
Dalam situasi perang yang kritis ini dan ketika kontes mereka meningkat, baik AS maupun Rusia untuk mengadakan latihan militer, sesungguhnya tidak dapat membantu perdamaian, tetapi justru membuat orang bertanya-tanya apakah perang Suriah akan menjadi pemicu ledakan besar?
Pada 4 September, Presiden AS Donald Trump merilis "ancaman kematian" ke Rusia dan Suriah di Twitter. AS tidak akan duduk diam sementara Rusia dan Suriah menyerang mengakhiri Provinsi Idlib. Ini akan menyebabkan ratusan ribu kematian!
Tapi Putin memutuskan mengabaikan "ancaman kematian" dari Trump ini. Keesokan harinya, Angkatan Udara Rusia melakukan serangan udara presisi terhadap kelompok teroris  "Front Al-Nusra" di Provinsi Idlib di Suriah.
Provinsi Idlib berada di barat laut Syria. Di situ ada ratusan ribu militan oposisi atau pasukan teroris di wilayah yang sangat sempit, Â ini benar-benar menjadi pertempuran terakhir bagi pemerintahan Bashar al-Assad dan militer Suriah. Untuk mengusir kekuatan oposisi di Provinsi Idlib akan menjadi total kebangkitan kembali bagi al-Assad. Dengan kata lain, dia bisa sepenuhnya mengendalikan semua wilayah Suriah. Ini adalah pertarungan untuk memutuskan kemenangan akhir al-Assad, jadi ini sangat penting.
Sejak akhir 2016, operasi perebutan kembali wilayah oleh militer Suriah telah terlihat banyak kemenangan, sehingga untuk mempercepat kemajuan perang, militer Suriah telah membuka satu sisi jaringnya dan memungkinkan militan oposisi yang telah meletakkan senjata mereka untuk dievakuasi ke sepanjang Provinsi Idlib dengan keluarga mereka.
Bagi pasukan oposisi Privinsi Idlib menjadi tempat persembunyian utama terakhir mereka, dan kehilangan wilayah ini akan berarti bahwa akan sulit bagi mereka untuk membangun pijakan di Suriah lagi.
Mengapa AS dan Barat Ingin Mempertahankan Idlib?
Sejak 2011, ketika Suriah memasuki krisis yang bergejolak, AS telah mendorong sekutu Barat dan regionalnya untuk melakukan tekanan politik di Suriah.
Jika AS mendapatkan apa yang diinginkannya, itu berarti pemerintahan al-Assad akan digulingkan? Jika itu yang terjadi, itu akan memaksa keluar kehadiran militer Rusia dan militer pendukung al-Assad lainnya dari Suriah.