Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Bagaimana Rusia, Turki, dan Iran Menghadapi Sanksi Amerika?

4 September 2018   08:13 Diperbarui: 4 September 2018   15:21 3855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Sputnik International

Statistik menunjukkan bahwa pada tahun 2017, hampir 1.000 orang dan entitas telah di-black list oleh AS --- tiga kali lipat dari tahun pertama Obama ketika menjabat presiden. Menanggapi serial sanksi dari AS, Rusia, Turki, dan Iran justru tumbuh lebih dekat dan semakin lebih dekat.

Pada 7 Agustus, Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan akan mempertahankan kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan Iran di tingkat pemerintahan, dan akan berkoordinasi dengan pihak-pihak lain dalam kesepakatan nuklir Iran untuk mencari penguatan dan kemajuan dalam solusi untuk kerjasama ekonomi dan perdagangan dengan Iran.

Menanggapi sanksi AS, Presiden Turki Erdogan mengusulkan bahwa mereka dapat terlibat dalam kerja sama ekonomi dengan melakukan banyak "penggantian" termasuk kerjasama ekonomi dengan Iran.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zariff mengatakan bahwa AS perlu menyingkirkan kecanduannya terhadap sanksi dengan menekan negara-negara lain, dan bahwa Iran akan terus mendukung Turki seperti sebelumnya.

Rusia, Turki, dan Iran semakin dekat bersama dan bersatu,  kini telah membentuk kelompok strategis sementara --- mereka telah membentuk penyeimbang strategis, dan banyak analis yakin penyeimbang ini sangat kuat. Ketiga negara ini semuanya disebut pivot/poros geostrategis di Eurasia.

Dari perspektif geostrategis, kebijakan poros ini terhadap kekuatan global atau kelompok kuat akan memainkan peran baik dalam menerima atau menolak pengaruh bahwa kekuatan global dapat memasuki suatu kawasan dan mengerahkan pengaruhnya. Itulah yang dimaksud dengan pivot/poros geostrategis.

Dan ketiga negara pivot ini menempati posisi geostrategis yang sangat penting. Misalnya, Turki memiliki titik strategis antara Eropa, Asia, dan Afrika. Jadi kelompok strategis semacam ini telah memberikan pukulan kuat terhadap semua aliansi regional yang dimiliki AS.

Dengan kata lain, tidak semudah itu bagi AS untuk membuat ketiga negara ini menjadi runtuh.

Beberapa analis percaya bahwa "blok Rusia, Turki, dan Iran harus dihindari dan dicegah. Jika situasi semacam ini terbentuk, itu akan menjadi mimpi buruk bagi AS. "

Tapi kini dihadapkan dengan sanksi pemerintahan Trump, Rusia, Turki, dan Iran berkembang semakin dekat.

Tapi bisakah koordinasi antara ketiga negara ini membantu mereka membebaskan diri dari pengepungan sanksi AS, dan apakah itu akan menjadi mimpi buruk bagi AS?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun