Meskipun AS dan Turki sering saling mengotot dan menarik urat leher satu sama lain, tapi kepentingan dan kebutuhan kedua negara ini saling kait mengait satu sama lain juga.
Namun pada akhirnya, Turki sangat bergantung pada NATO untuk urusan militer, dan juga memiliki jaringan ikatan dengan negara-negara NATO untuk urusan ekonominya. Dari krisis lira kali ini, kita dapat melihat bahwa para pemimpin Prancis dan Jerman secara berurutan menyatakan bahwa mereka akan mendukung Turki dalam menstabilkan situasi ekonominya.
Aspek lain, sejak awal tahun, ketika AS terus memberikan konsesi ke Turki dalam isu Kurdi, dapat dilihat bahwa Amerika tahu di mana kepentingan strategis jangka panjang AS berada.
Jadi, meskipun mereka tampaknya dipermukaan berada dalam pertarungan yang sengit, di bawahnya, sangat tidak mungkin kedua negara akan putus.
Mudah-mudahan masalah Kurdi ini bisa juga menjadi cerminan bagi kita Indonesia ...
Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri
***
cnbc.com
lastampa.it
al-monitor.com
dailysabah.com
nytimes.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H