Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menilik Strategi Pemerintahan Trump-AS "Indo-Pasifik"

22 Agustus 2018   08:47 Diperbarui: 22 Agustus 2018   09:14 3351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini, Menlu AS sekali lagi membuat istilah panas "Indo-Pasifik (Indo-Pacific)" .

Sejak Presiden AS Donald Trump mengusulkan "Indo-Pasifik" dalam forum profil tinggi pada bulan Nopember 2017, istilah ini kadang-kadang muncul dalam media.

Namun banyak analis politik internasional yang memberi pandangan, apa yang disebut "Strategi Indo-Pasifik" yang diusulkan AS tampaknya hanya sebuah slogan yang implementasinya mungkin tidak bisa dilaksanakan.

Indo-Pasifik sebenarnya istilah geografis yang ditujukan untuk "Samudra  Hindia -- Samudra Pasifik," pertama kali muncul sebagai istilah dalam ilmu kemaritiman.

Tetapi investasi yang baru-baru ini diumumkan oleh Mike Pompeo dianggap sebagai niat untuk mengubah situasi.

Sumber: www.sydney.au.emb-japan.go.jp (Australia-Japan Society of NSW)
Sumber: www.sydney.au.emb-japan.go.jp (Australia-Japan Society of NSW)
Namun bisakah apa yang disebut "strategi Indo-Pasifik" ini direalisasikan seperti yang diharapkan AS? Akan berakibat apa pada kawasan ini?

Dari 1 hingga 5 Agustus lalu, Menlu AS Mike Pompeo mengunjungi Malaysia, Indonesia, dan Singapura. Pada 4 Agustus dalam serangkaian pertemuan para Menlu untuk kerja-sama ASEAN di Singapura, Mike Pompeo mengumumkan pendanaan hampir 300 juta USD.

Mike Pompeo dalam pidatonya mengatakan: AS dengan senang hati untuk mengumumkan hampir 300 juta USD dalam pendanaan baru untuk memperkuat kerja-sama keamanan di seluruh kawasan ini.

Menurut informasi yang diberikan oleh Departemen Luar Negeri AS, pendanaan hampir 300 juta USD untuk keamanan akan diberikan kepada Bangladesh, Indonesia, Mongolia, Nepal, Filipina, Sri Lanka, Vietnam dan negara-negara lain, sehingga dapat digunakan untuk memperkuat keamanan maritim, mengembangkan bantuan kemanusiaan dan kemampuan pemeliharaan perdamaian, dan melawan "ancaman transnasional."

Namun kenyataannya, ini bukan satu-satunya investasi yang diumumkan AS untuk Indo-Pasifik.

Sumber: CNBC.com
Sumber: CNBC.com
Pada 30 Juli di Forum Bisnis Indo-Pasifik yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang AS, Mike Pompeo mengumumkan bahwa AS akan berinvestasi 113 juta USD untuk memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan AS dengan kawasan Indo-Pasifik, termasuk 25 juta USD untuk mempromosikan konektivitas digital di kawasan ini, 50 juta USD untuk pengembangan energi, dan 30 juta USD untuk pembangunan infrastruktur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun