Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pertaruhan Trump dengan Mundur dari Kesepakatan Nuklir Iran

5 Juni 2018   09:07 Diperbarui: 5 Juni 2018   09:45 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemimpin Minoritas Senat AS Chuck Schumer mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak melihat alasan untuk mundur dari kesepakatan.

Dick Durbin, Demokrat Nomor 2 di Senat, menyebut penarikan itu sebagai "kesalahan proporsi bersejarah."

"Hal terakhir yang dibutuhkan Amerika dan dunia saat ini adalah ancaman nuklir baru. Memecahkan kesepakatan ini meningkatkan bahaya bahwa Iran akan memulai kembali program senjata nuklirnya, yang mengancam sekutu kita, Israel, dan membuat ketidak stabilan seluruh Timur Tengah," katanya. Lebih lanjut dikatakan dalam sebuah pernyataan. "Ini mengisolasi AS dari dunia pada saat ketika kita membutuhkan sekutu kita untuk bersama-sama mengatasi ancaman nuklir di tempat lain, khususnya di Korea. Ini adalah kesalahan dari proporsi historis."

Senator Mark Warner, pemimpin Partai Demokrat AS di Komite Intelijen Senat, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tindakan seperti itu mendorong "sebuah irisan antara kita dan sekutu kita." Dikatakan: "Dengan menarik dirinya AS dari JCPOA tidak akan menguntungkan rakyat Amerika dan keamanan nasional AS: itu hanya akan berhasil mendorong ganjalan antara kita dan sekutu kita, dan akan secara efektif memberi lampu hijau Iran untuk mengejar senjata nuklir. Mundur dari Kesepakatan ini membuat AS, dan dunia, kurang aman."

Mantan Presiden AS Obama menggambarkan tindakan Trump sebagai "bencana" dan langsung mengutuk perilaku pemerintahan Trump karena tidak hanya merugikan kredibilitas AS, tetapi juga karena akan ditingalkan sekutu AS, dengan mengatakan itu adalah "kesalahan serius."

Namun, Trump juga pernah mengatakan ketika berbicara tentang isu nuklir Iran, dia tetap terbuka untuk mencari kesepakatan baru.

Dalam fase politik internasional saat ini yang penuh dengan liku-liku drama dan plot, krisis kesepaktan nuklir Iran tidak boleh diremehkan karena akibatnya bisa tidak dapat diprediksi.

Ancaman Iran

Jika sampai diakhirinya kesepakatan ini, perlu diperhitungkan dunia. Iran mengatakan dengan berakhirnya kesepakatan ini, mereka dapat mulai pengayaan uranium dalam hitungan hari. Mereka memiliki 6.104 reaktor nukilir sentrifugal, mereka bisa dengan segera mengubah itu semua untuk pengayaan uranium,  terlepas dari apakah mereka tidak melakukan sentrifugasi atau jika mereka hanya memutar dengan bahan nuklir di dalamnya itu akan mengubah mereka semua.

Sebab jika Iran melakukan segala sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan, barulah perjanjian itu bisa dihancurkan. Saat ini, Iran masih mempertahankan sikapnya selama dua tahun terakhir, Iran tidak melakukan apa pun, setidaknya secara superfisial.

AS mengatakan menarik diri dari kesepakatan, sedang pihak-pihak lain yang ikut ber tanda-tangan dalam kesepakatan mengatakan itu baik-baik saja, mereka ini tidak akan menarik diri, dan tetap mencoba untuk menjaga kesepakatan ini. Karena itu mereka mencoba untuk membuat Iran berbicara, dan apa hasil dari pembicaraan ini? Hasil akhirnya sama dengan apa yang diinginkan AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun