"Praduga Tidak Bersalah Sampai memang Terbukti Bersalah" bukan tanpa contoh dalam sejarah beberapa negara Barat. Contoh yang paling terkenal adalah pada tahun 2003, ketika AS menuduh pemerintahan Saddam Hussein di Irak memproses senjata pemusnah massal yang melanggar perjanjian internasional dan menjadi ancaman bagi dunia.
Menlu AS Colin Powell saat itu, bahkan menunjukkan bukti terkait hal ini kepada PBB dan menuntut agar PBB menyetujui tindakan militer AS. Pada akhirnya, AS dan Inggris tidak memperdulikan PBB untuk melancarkan Perang Irak dengan dalih bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal.
Namun satu tahun setelah menggulingkan pemerintahan Saddam Hussein, pada tahun 2004, kesimpulan akhir yang dibuat AS mengakui bahwa mereka tidak menemukan senjata pemusnah massal di Irak. Juga tidak ditemukan bukti bahwa pemerintahan Hussein telah menjalin hubungan dengan Osama bin Laden dari Al Qaeda.
Putin mengatakan: "Jika mereka memiliki bukti, silahkan letakan buktinya di atas meja. Biar kita dan seluruh dunia bisa melihat bahwa bukti dari Menlu AS (Colin Powell) pada tahun 2003 di Dewan Keamanan PBB tentang keberadaan senjata pemusnah massal di Irak. Dia menunjukkan tabung uji dengan isi yang tidak diketahui dalamnya, yang mungkin hanya bubuk sabun cuci."
Pada 31 Maret, Kedutaan Rusia di London mengirim laporan ke Kementerian Luar Negeri Inggris yang menlisting 14 masalah dengan serangan racun Skripal, menuntut Inggris menanggapi, tetapi Inggris tidak memberi tanggapan.
Rusia Minta Bukti Dari Inggris
Sejak insiden itu terjadi, Rusia telah beberapa kali menuntut Inggris untuk menunjukkan bukti yang efektif, tetapi Inggris belum memberikan bukti terkait.
Pernyataan-pernyataan yang diutarakan Rusia tentang insiden ini, termasuk investigasi yang berhubungan dengan ini, dan melakukan penilaian yang adil dan terbuka oleh kelompok-kelompok internasional, namun permintaan yang masuk akal ini belum terselesaikan, jadi dalam hal ini masih ada banyak misteri yang harus ditunggu untuk diselesaikan lebih lanjut.
Memang jika diamati dalam beberapa tahun terakhir, ada ketidaksepakatan konstan antara negara-negara Barat dan Rusia. Karena itu, ketika terjadi kasus dengan keraguan seperti itu, bagi AS dan puluhan negara di Eropa untuk dengan cepat membentuk front anti-Rusia bersama membuat orang bertanya-tanya, Â apakah tidak mungkin alasan ini dibuat begitu sederhana?
Tanpa diragukan lagi, pembentukan aliansi anti-Rusia ini memiliki beberapa faktor yang cukup kompleks, tetapi faktor yang paling penting adalah faktor politik, apakah bukan dikarenakan masalah keamanan dari negara-negara Eropa yang menyangkut Rusia atau negara-negara Barat perlu menemukan musuh bersama untuk memantapkan unifikasi mereka, ini sebenarnya pertimbangan politik yang sangat penting.