Beberapa pakar hubungan internasional juga mengatakan bahwa karena ekonomi Italia dan Rusia terkait erat, sikap rakyat mereka terhadap Rusia cukup bersahabat. Meskipun pemerintah Italia telah mengambil bagian dalam tindakan terpadu Uni Eropa, itu mungkin hanya dikarenakan adanya tekanan besar yang diterapkan dari dalam UE.
Pada 5 Maret lalu, Metteo Salvini mengklaim koalisinya berhasil memenangkan pemilu Italia 2018.
Beberapa analis percaya bahwa "aliansi anti-Rusia" dari negara-negara Barat tidak akan bertahan lama, pertama-tama karena beberapa negara ditekan untuk ikut berpartisipasi, dan ketika situasinya berubah, sikap mereka akan cepat goyah. Kedua, banyak anggota Uni Eropa tidak percaya pada perilaku dugaan bersalah yang dituduhkan Inggris. Jika Inggris tidak dapat mendapatkan bukti konklusif, negara-negara ini akan mengubah sikap mereka.
Selain itu karena Uni Eropa dan Rusia adalah tetangga, mereka memiliki banyak kepentingan bersama. Sementara kasus insiden peracunan mantan agen Rusia ini masih belum ada kesimpulan akhir, tapi telah memperluas pemikiran Perang Dingin, hal ini hanya akan menciptakan lebih banyak ketegangan dan perselisihan, dan tidak membantu menyelesaikan krisis.
Putin mengatakan: "Kita tidak mengharapkan permintaan maaf apa pun. Kita hanya berharap semua pihak kembali ke akal sehat mereka, dan berharap hubungan internasional tidak akan rusak seperti sekarang, tidak hanya dalam kasus Skripal, tetapi juga dalam aspek hubungan internasional lainnya. Pekerjaan kita perlu dilakukan dalam kerangka proses politik yang rasional, dan perlu dibangun berdasarkan prinsip-prinsip dasar hukum internasional --- ini akan membuat situasi global lebih stabil dan jelas."
Sudah dalam waktu yang lama, negara-negara Barat belum menganggap Rusia sebagai negara yang benar-benar "normal" dan bisa bermitra untuk kerja sama.
Konflik diplomatik ini disebabkan oleh peracunan agen ganda diisi dengan perdebatan dan kecurigaan, dan ini sebenarnya hanya bayangan ketidak sepakatan konstan dalam hubungan antara Rusia dan Barat dalam beberapa tahun terakhir.
Kasus peracunan mantan agen Rusia akan berlalu. Tetapi setelah negara-negara Barat yang mengambil bagian dalam "front anti-Rusia" dan Rusia melepaskan emosi mereka, bagaimana mereka harus menghadapi kekacauan yang tersisa? Bisakah kedua belah pihak menemukan cara untuk berinteraksi dengan koeksistensi damai dan saling percaya?