Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perseteruan Antar Aliansi AS-Turki Gara-gara Kurdi

7 Februari 2018   07:31 Diperbarui: 7 Februari 2018   07:34 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Turki bergabung dengan NATO pada tahun 1952. Tentara Turki adalah yang terbesar kedua di NATO, dan angkatan udaranya adalah yang terbesar ketiga di NATO, di belakang AS dan Inggris, meliputi 10% dari semua pesawat di NATO. Turki memiliki jet tempur F-16 paling banyak di dunia setelah Angkatan Udara AS.

Turki berbatasan dengan Suriah, Irak, dan Iran, sehingga posisi strategisnya memainkan peran penting dalam NATO. Selain itu, Turki menempati pusat transportasi darat, laut, dan udara antara Asia, Afrika dan Eropa, dan berada di garis depan front tenggara NATO.

Karena itulah, NATO telah membentuk sebuah komando "Allied Land Forces Southeaster Europe/Angkatan Darat Sekutu Untuk Tenggara Eropa "  di Turki.

Jika hubungan AS-Turki menjadi tegang, Turki bisa saja menciptakan kesulitan bagi AS melalui isu-isu yang berkaitan dengan NATO, karena di Turki terdapat beberapa basis penting NATO, termasuk Pangkalan Udara Incirlik di Adana. Jika Turki kesal, bisa saja melarang AS untuk menggunakan basis ini, dan melarang negara-negara NATO lainnya untuk memakai basis ini, atau dapat menghentikan kerjasama apapun untuk operasi NATO dimanapun di Eropa tenggara. Selain itu, Turki bahkan bisa berhenti berpartisipasi dalam semua operasi NATO, dan itu akan menyebabkan banyak masalah bagi AS.

Jika hubungan antara AS dan Turki terus memburuk, hal itu akan mendorong Turki lebih jauh dan semakin jauh, dan baik AS maupun NATO tidak menginginkannya.

Jika hubungan antara AS dan Turki terus memburuk, hal itu akan mendorong Turki lebih jauh dan semakin menjauh, dan baik AS maupun NATO tidak menginginkannya.

"Haaretz" yang berbasis di Israel mengutip seorang analis yang mengatakan, "Jika AS harus memilih antara Turki dan Kurdi, mereka akan memilih Turki, dan orang Kurdi mengerti itu."

Hubungan Turki-Russia

Operasi militer Turki menimbulkan ketegangan yang tiba-tiba dalam hubungan AS-Turki, dan pada saat bersamaan, hubungan Turki-Rusia terus berlanjut berbaikan dan menghangat.

Beberapa berita mengatakan bahwa Turki mengerahkan pasukan ke wilayah Afrin dilakukan dengan persetujuan terlebih dahulu dari Rusia, karena sebelum Turki mengerahkan pasukan, Rusia menarik personil Angkatan Udaranya keluar dari semua bandara di wilayah tersebut, seolah-olah keduanya telah mencapai beberapa pemahaman diam-diam .

Presdiden Turki Erdogan mengatakan: "Afrin akan diserang. Tidak ada yang akan mundur dari Afrin. Kita telah membahas hal ini dengan teman-teman Rusia kita dan mencapai kesepakatan tersebut. Kita juga telah membahas hal ini dengan sekutu lainnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun