Pelajaran Dari Perang Malvinas
Pada tahun 1982, Inggris dan Argentina satu kali terjadi karena afiliasi Kepulauan Malvinas di Atlantik Selatan, terjadilah perang  Malvinas atau yang disebut  "Malvinas Naval Battle."
Argentina mengirim pasukan terlebih dahulu, mencoba untuk menduduki Kepulauan Malvinas secara militer.
Nama lengkap Malvinas adalah Kepulauan Malvinas. Terletak di landas kontinen Patagonia di Atlantik Selatan. Pada saat itu, menghadapi serbuan Argentina, Royal Navy Inggris segera mengirim pasukan. Mereka melintasi Atlantik dan menempuh jarak lebih dari sepuluh ribu kilometer sampai ke Kepulauan Malvinas, untuk melawan serbuan angkatan laut dan angkatan udara Argentina.
Namun, yang mengejutkan banyak kalangan pengamat militer, selama pertempuran ini, Angkatan Laut Kerajaan Inggris yang kuat telah mengalami kerusakan serius akibat sedikit gangguan elektromagnetik.
Selama dalam pertempuran ini AL-Inggris, mengalami bahwa radar peringatan dini destroyer "Sheffield" mengganggu komunikasi satelit. Untuk memastikan kelancaran komunikasi dengan daratan, mereka harus mematikan sementara radar.
Namun begitu ketika radar dimatikan, destroyer tersebut kebetulan terkena serangan rudal Exocet musuh dan menghancurkan. Dengan demikian destroyer "Sheffield" menjadi kapal perang Royal-Navy Inggris pertama yang hancur terserang musuh setelah P.D. II.
Tragedi yang disebabkan oleh gangguan elektromagnetik merupakan peringatan bagi pembangunan destroyer Tipe 052. Namun, untuk mengatasi masalah gangguan elektromagnetik, harus ada laboratorium interferensi elektromagnetik khusus.
Namun, pada masa itu, hal ini adalah pertama kalinya bagi Tiongkok menghadapi sistem elektronik besar dan kompleks seperti itu. Di Tiongkok masih belum ada peralatan pengujian khusus yang dibangun. Di banyak bagian, mereka hanya bisa menggunakan metode yang memakan waktu.
Kong Xiangchu, mantan Direktur Institute of a ship designer menceritakan: Dalam peperangan elektronik, ada gelombang pendek dan microwave. Ada juga radar, radar gelombang kondensasi. Kami membalikkannya atau membuka satu per satu. Setelah kami melakukan itu, kami memeriksa setiap perangkat untuk melihat apakah itu terganggu. Kemudian, kami melakukan pekerjaan yang sama dengan perangkat lain. Kami ikut sertakan semua ahli. Mereka sepenuhnya menyadari bahwa semua jenis antena di kapal perang gelombang elektromagnetik sangat kuat bisa merusak tubuh manusia. Namun, dihadapkan pada misi kehormatan ini, selama percobaan berlangsung, mereka tidak pernah melontarkan keluhan. Setelah serangkaian tes yang tak terbayangkan, sebagian besar masalah dapat dipecahkan di tempat.