Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meneropong Kekuatan dan Alutsista PLA 90 Anniversary

2 Agustus 2017   10:18 Diperbarui: 2 Agustus 2017   10:30 1205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada kenyataannya, latihan militer ini sangat mirip dengan metode pelatihan militer AS. Militer AS menerapkan mekanisme pelatihan tempur gabungan yang sangat mencerminkan kenyataan. Dari pengujian tempur dan pemeriksaan, perumusan rencana tempur, dan pelatihan gabungan untuk operasi tempur, mereka terlebih dahulu melakukan persiapan yang cukup matang.

Setelah rencana tempur gabungan mereka dirumuskan, selama masa damai, militer AS menggunakannya untuk melakukan latihan tempur sesuai dengan rencana ini, dan setiap tahun mengadakan beberapa latihan militer skala besar untuk ini.

Selama dalam latihan-latihan  ini, komando tempur mengorganisir, pasukan dan hubungan antar komando seperti layaknya dalam medan perang sesungguhnya. Siapa yang bertanggung jawab untuk memimpin latihan ini, siapa yang akan memimpin pasukan tempur selma dalam perang. Pasukan yang dikomandoi dalam latihan akan menjadi pasukan tempur sesungguhnya yang akan mereka gunakan selma perang.

Selama latihan, militer AS membuat latihan lebih sulit daripada pertempuran yag sebenarnya. Misalnya di gurun Nevada, dibangun kota Arab kecil untuk latihan berbagai operasi tempur di Irak. Dan juga dibangun kota kecil yang mirip kota-koata Irak dan Afganistan. Dan mencari warga AS yang bisa berbahasa Arab untuk datang memainkan peran sebagai polisi, pedagang, dan militan anti-AS, sehingga ketika pasukan AS masuk ke kota-kota yang sebenarnya, mereka seolah pernah berada disana.

Mereka harus merasakan betapa sulitnya pekerjaan itu, dan beradaptasi dengan lingkungan saat mereka menemukan target untuk operasi tempur. Beberapa proyek telah dimulai secara bertahap. Jadi ketika orang-orang ini pergi ke medan perang Irak, mereka menemukan bahwa kesulitan pertempuran sesungguhnya di Irak sebenarnya lebih rendah daripada kesulitan yang dialami saat pelatihan di AS. Hal ini untuk memungkinkan agar kemampuan tempur mereka mencapai tingkat yang sangat tinggi. Jadi mendekati pertarungan sesungguhnya sebisa mungkin, atau melebihi pertarungan sesungguhnya. Jadi melatih semaksimal mungkin merupakan metode penting untuk meningkatkan kemampuan tempur militer.

Latihan militer dengan sedapat mungkin mendekati dengan situasi pertempuran yang sesungguhnya akan dapat menemukan masalah-masalah yang kelak akan dihadapi dan bagaimana menyelesaikannya, sebagai standar inti dalam latihan. Tiongkok tampaknya meniru standar tertinggi dunia dari latihan militernya.

Dalam peperangan modern dituntut untuk bisa membuat keputusan dengan sangat cepat, harus bisa menilai informasi dengan segera membuat keputusan. Setelah keputusan dibuat harus bisa menguasai situasinya, karenanya harus memiliki metode modern. Tapi jika keputusannya terlalu terlambat akan berakibat kekalahan dalam perang.

Perang masa kini adalah perang informasi dimana hitungannya detik dan milidetik. Jadi komando otamatis semacam ini mengharuskan militer memiliki kemampuan pengambilan keputusan yang kuat dan tepat.

Tentu saja berkaitan dengan ini harus dibangun sistim komando yang dibagi-bagi tanggung jawabnya, dan sistem tempur terutama mempertimbangkan pertempuran bagaimana memenangkan perang dan resiko yang dihadapi dalam strategi tempur, serta ciri geografis militer dan musuh. Ciri-ciri untuk memerintahkan melakukan tidakan yang sesuai dengan sistem yang semacam ini yang paling rasional.

Membuat sistem komando yang "merata" adalah langkah pertama. Pada akhirnya inti dari apakah dapat meningkatkan efektivitas tempur, adalah apakah bisa atau tidaknya berbagai jenis unit militer dapat terhubung secara mulus tanpa hambatan (seamless).

AS telah menghabiskan puluhan tahun dalam proses penyesuaian untuk mencapai platform menuju integrasi komando yang medalam. Sedang Tiongkok baru saja mulai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun