Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengapa Insiden Kecelakaan Kapal Perang AS Sering Terjadi di Kawasan Timteng dan Asia-Pasifik

30 Juni 2017   18:09 Diperbarui: 30 Juni 2017   18:51 1993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ilustrasi dari youtube.com-abc News+AP:Kyodo Iori Sagisawa

Selama strategi AS adalah melakukan pengerahan pada garis depan global, yang merupakan strategi hegemoni global. Lalu apa yang akan diandalkan AS untuk melawan negara-negara ini? Tidak lain adalah Strategi Netralisasi.  Strategi netralisasi ini senjatanya adalah harus menjadi satu generasi (lebih maju) di depan pihak lain,  sehingga konflik semacam ini muncul, dan harus menciptakan senjata kelas tinggi, tepat, canggih, namun tidak dapat mencapai jumlah yang banyak dari jumlah kebutuhan tersebut, tapi tetap harus mengerahkannya, jadi apa yang harus dilakukan? Tidak lain harus beroperasi di luar kapasitasnya, tapi jika terus melakukanya seperti itu, maka kecelakaan kemungkinan pasti terjadi, karena tingkat penggunaan peralatan dan kelelahan personil keduanya meningkat.

Menurut sebuah laporan dari situs "Popular Mechanics" yang berbasis di AS, Angkatan Laut AS memiliki 273 kapal perang, termasuk 10 kapal induk bertenaga nuklir, 10 kapal penyerang angkutan amfibi dek terusan, 22 kapal penjelajah, 76 kapal perusak, dan 52 kapal selam.

Pada awal 2017, mantan Sekretaris Angkatan Laut AS Ray Mabus merilis hasil dari "Force Structure Assessment" 2016, mengklaim bahwa AS akan meningkatkan jumlah kapal Angkatan Laut dari 273 menjadi 355.

Situs "Defense News" yang berbasis di AS menyatakan bahwa rencana Angkatan Laut AS untuk diperluas untuk mengkoordinasikan tujuan 350 kapal seperti yang diusulkan oleh Trump. Apakah karena begitu banyak kapal yang beroperasi di seluruh dunia, sehingga meningkatkan kemungkinan kecelakaan?

Di dunia, AS bukanlah yang memiliki paling banyak kapal laut, tapi menjadi yang paling lama berada di laut, karena AS memiliki kapal-kapal besar dan kapal-kapal besar ini terus hadir di laut untuk waktu yang sangat lama, dan jarang berlabuh. Maksudnya sehari-harinya lebih banyak di laut, sehingga tentu probabilitas kecelakaan atau terjadinya tabrakan maritim lebih tinggi. Tapi probilitas ini tidak menjelaskan kecelakaan yang terjadi sekarang.

Meskipun jumlah kapal angkatan laut AS telah mencapai 273, garis depan Pentagon untuk campur tangan di seluruh dunia berkembang lebih lama. Tidak perduli seberapa kuat militer AS, strategi global menyerang ini dan tuntutan dari konflik menyebabkan angkatan laut AS yang terlibat menjadi sangat lelah, dan menyebabkan keadaan operasi menjadi kikuk karena melampaui kapasitasnya.

Ambil contoh misalnya. AL-AS percaya bahwa harus memiliki 11 atau 12 kapal induk untuk memenuhi kebutuhan strategi pengerahan secara global. Namun saat ini 10 kapal induk Nimits-class harus menyelesaikan operasi untuk yang seharusnya dilakukan 11 sampai 12 kapal induk, sehingga terjadi sedikit perenggangan bagi mereka. Banyak dari kapal militer AS juga berjalan di atas kapasitas demikian.

Periode operasi kapal induk biasanya masa tugasnya enam bulan, enam bulan pelatihan dan enam bulan perawatan. Tapi saat ini, kapal induk AS setelah bertugas selama enam bulan tapi tidak ada yang bisa menggantikannya, jadi mereka tidak bisa kembali untuk perawatan, tidak ada istirahat, mereka harus terus bekerja sampai 7 dan 8 bulan. Inilah keadaan mereka yang beroperasi melebihi kapasitas.

Pakar militer percaya bahwa perhitungan untuk persyaratan pemeliharaan, pelatihan, dan penerapan, keadaan ideal untuk kapal angkatan laut adalah pengerahan 6 sampai 7 bulan dalam periode rotasi 24 sampai 32 bulan.

Namun, kenyataannya AS dari tahun 1998 sampai 2014, jumlah kapal yang telah dikirim Angkatan Laut AS ke luar negeri tetap sekitar 100. Jumlah kapal menurun tajam sebesar 20%, yang disebabkan masalah personil dan peralatan menjadi sangat parah. Karena terlalu sering digunakan.

Ambil contoh, di Asia-Pasifik, ada empat bulan setiap tahun tanpa ada kapal induk. Mungkin ada empat bulan tanpa kapal induk atau mereka mungkin melampaui masa tugas kapal induk yang aktif dua sampai tiga bulan, dan meningkatkan kompensasi pelaut untuk tugas aktif, termasuk kompensasi di zona perang--- mereka akan menggunakan metode ini untuk menyelesaikannya. Masalahnya, dengan metode semacam ini justru memiliki dugaan ilegal. Metode yang digunakan AS saat ini digunakan adalah dengan dua kapal amfibi atau kapal penjelajah atau kapal perusak untuk menggantikan tugas kapal induk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun