Dibawah kepemimpinan Deng Jiaxian, design teori bom atom berkembang maju dengan lancar. Namun, Qian Sanqiang sekali lagi menghadapi kesulitan baru, ingin meneliti bom atom, ahli teknologi ilmu mekanik jelas tidak boleh tidak ada. Namun, Qian Sanqiang di bidang ilmu mekanika tidak begitu memahami.
Maka dia pergi kepada yang ketika itu menjabat Direktur CAS (Chinese Academy of Sciences/中科院力所所长) Qian Xuesen untuk berunding dan bertanya, siapa orang yang cocok untuk diberi tanggung jawab atas bidang mekanik ledakan senjata nuklir. Qian Xuesen dengan tanpa ragu langsung mengajukan seorang yang sangat terkenal dalam aplikasi ilmu mekanik Guo Yonhuai (郭永怀).
Ketika itu, Guo Yonghuai adalah salah seorang pendiri dan pembentuk organisasi ilmuwan mekanik modern Tiongkok. Pada tahun 1935, lulus dari jurusan fisika Universitas Beijing. Tahun 1940, melanjutkan kuliah di AS, dibawah bimbingan dan bekerja melakukan penelitian pada Master Aerodinamis Kontemporer Von Karman.
Mei 1960, Guo Yonghuai diangkat sebagai Wakil Direktur Institute of Applied Physic and Computing di Beijing untuk pekerjaaan mekanik dan persenjataan nuklir (appointed as deputy director of the Institute of Applied Physics and Computing in Beijing to work on the mechanics and weaponization of nuclear weapons/被任命为北京应用物理与算数研究所副所长主管核武器的力学部分和武器化工作). Sejak itu, di badan penelitian ini tidak perduli bekerja siang atau malam selalu dapat terlihat sosok Guo Yonghuai.
Pada waktu itu, Qian Sanqiang yang bertanggung jawab atas pengembangan bom atom, berada di empat garis depan dari empat departemen yang berbeda: bidang teori, bidang percobaan, bidang design dan bidang produksi. Ke-empat bidang ini juga disebut “empat kuda” dalam penelitian pengembangan bom atom.
Pada masa banting tulang itu, Qian Sanqiang seolah menunggangi “empat kuda” ini di jalan yang naik turun penuh tantangan dan kesukaran tapi terus melaju. Kesulitan terakhir dari pembuatan bom atom ini adalah detonator/pengapian dari bom atom ini. Tugas itu sangat kritis, jika hal ini gagal itu berarti semua upaya yang sebelumnya total terbuang.
Qian Sanqiang memutuskan tugas detonator (pengapian neutron) bom atom diserahkan kepada CAS bidang Penelitian Fisika Modern. Dalam hal ini dia berpikir pada seorang pemuda insinyur kimia Wang Fangding (王方定).
Wang Fangding, pakar nuklir Tiongkok, akademikus CAS, tahun 1953 lulus bidang kimia Universitas Sichuan (四 川 大学) ikut serta dalam penelitian produksi dalam negeri untuk Uranium dan penelitian ekstrak cara kimia biji Uranium.
Suatu hari Qian Sanqiang memanggil Wang Fanding ke kantornya, dan mengingatkan kepadanya: “Adik Wang, penelitian pemasangan pengapian/detonator bom atom harus secepatnya diselesaikan, waktunya sudah sangat ketat, beban tanggung jawabnya berat, saya minta Anda yang bertanggung jawab.”