Kisah Pengembangan Bom Atom Pertama
Sumber: CCTV China
Tapi untuk mencapai hasil membuat bom atom, betapa kesulitan dan penderitaan yang harus dihadapi selama itu, kiranya perlu kita gambarkan disini sebagai satu renungan. Suatu hasil harus diperjuangan dengan penuh dedikasi dan semangat yang bersinambungan, serta rasa petriotisme dari para pendahulu yang terlibat kegiatan ini hingga mencapai hasil. Bagaimana upaya mereka untuk bisa memperkaya Uranium 235, hingga bisa dibuat Bom Atom/Nuklir. Sedang keadaan pada 50 tahun yang lalu, Tiongkok dalam keadaan diisolasi dan diembargo, dan keadaan dalam negeri Tiongkok yang pada waktu itu begitu susah dan miskin, tapi bagaimana dalam waktu yang tidak lama bisa berhasil membuat Bom Atom?
Jawabannya, ada pada “Bapak Bom Atom.” Qian Sanqiang yang memimpin sekelompok ilmuwan peneliti yang disebut Barisan Peneliti “Yang Penuh Kesetiaan dan Dedikasi” (满门忠孝).
Qian Sanqiang lahir di Zhejiang Huzhou (浙江湖州), ayahnya Qian Xuantong (钱玄同) pernah kuliah ke Jepang, sebagai tokoh pendukung gerakan pembaharuan budaya modern dan penulis terkenal Gerakan Budaya Baru Tiongkok.
Masa kecil Qian Sanqiang ikut ayahnya hidup di Beijing, pernah sekolah di SMA Kongde (孔德中学) yang kepala sekolahannya Cai Yuanpei (蔡元培*). Pada usia 16 tahun lulus masuk Matrikulasi Universitas Beijing, tiga tahun kemudian ikut kuliah di fakultas Fisika di Universitas Qinghua (清华).
(* Cai Yuenpei, pernah sebagai rektor Universitas Negeri Beijing, dan Menteri Pendidikan)
Suatu hari pada Oktober 1933, ketika pulang kuliah sampai di rumah, ayahnya Qian Xuantong menulis sebuah kaligrafi sebagai hadiah berupa sebuah scroll yang bertuliskan : “从牛到爱” (Dari Sapi Menjadi Cinta) : Ini mempunyai dua arti, pertama Qian Sanqiang termasuk shio sapi (lahir tahun sapi), ayahnya mengharapkan Qian Sanqiang tumbuh kuat, selalu mengobarkan semangat kerajinan dan sungguh-sungguh seperti sapi. Kedua, memberi semangat agar terus maju dalam dunia keilmuan dan belajar kepada Newton dan Einstain
Sejak itu, empat kata ini menjadi motivasi baginya hingga berhasil menjadi ilmuwan besar, dan sepanjang hidupnya diabdikan penuh dalam penelitian ilmu pengetahuan ilmiah.