Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kisah Satelit Bumi Buatan Tiongkok Pertama Dong Fang Hong I dan Qian Xuesen

15 Mei 2017   19:48 Diperbarui: 16 Mei 2017   07:25 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelompok 581 sebenarnya adalah tim yang mengerjakan engineering satelit. Mengapa disebut 581? Itu berarti tugas No. 1 dari CAS pada tahun 1958. Jadi disebut “581.” Pan Houren ( 潘厚任) yang baru saja lulus dari Departemen Univrsitas Nanjing pada awalnya akan ditugaskan bekerja di Purple Mountain Observatorium (PMO / 紫金山天文台). Tapi urutan transfer tempat kerja telah mengubah garis hidupnya kemudian.

pan-houren-5919a067cf7e61b91e2d6835.png
pan-houren-5919a067cf7e61b91e2d6835.png
Sumber: CCTV China

Pan Houren (潘厚任) kini sebagai anggota peneliti R&D Antariksa Tiongkok menceritakan: Mendengar bahwa saya akan ditugaskan ke PMO, semua orang sangat senang. Tapi saat rencana penugasan diumumkan, tiba-tiba kami diberitahu bahwa penugasan ditunda selama satu minggu. Kemudian kita baru tahu bahwa itu adalah instruksi dari Zhao Jiuzhang (赵九章) ketua unit kita. Yang memilih beberapa orang dari 34 universitas di kota-kota seluruh negeri (Tiongkok) seperti Nanjing, Shanghai, Beijing untuk menjadi staff di Kelompok 581 untuk engineering satelit buatan manusia.

Saat itu satelit buatan manusia merupakan sains dan teknologi paling muktahir. Dan Tiongkok berada dalam tahap awal sejak RRT berdiri. Bahkan untuk rudal yang hanya berjarak tembak beberapa ratus km saja masih meniru contoh yang didapat dari Uni Soviet.

Kekuatan sains dan teknologi nasional Tiongkok dan basis industri tidak mencukupi untuk mendukung pengembangan satelit.

Sun Jiaodong (孙家栋) penyandang penghargaan untuk pengembangan misi dua proyek rudal dan bom atom, saat itu sebagai penanggung jawab perancangan untuk satelit DFH I, menceritakan: Kitika roket kita masih belum matang, kita harus membagi sebagian besar kekuatan untuk mengerjakan satelit, dan bahkan jika kita dapat membuat satelit sekalipun, tapi kita jelas tidak bisa meluncurkan tanpa roket. Jadi pemerintah pusat mengusulkan agar Komisi CAS melakukan beberapa penelitian terlebih dahulu walaupun tidak memulai proyeknya.

Pada tahu 1959, setelah mendengar laporan Zhang Jinfu dan Qian Xuesen yang saat itu memimpin CAS, Deng Xiaoping menunjukkan “Peluncuran satelit sekarang tidak sepandan dengan kekuatan nasional. Kita tidak bisa melakukan tanpa melalui proses dari awal selangkah demi selangkah.”

Berdasarkan pendapat Deng Xiaoping, CAS melakukan penyesuaian terhadap rencana pengembangan satelit dan memutuskan untuk fokus pada studi roket untuk ruang angkasa dan deteksi fisik angkasa luar sehingga dapat meletakkan fondasi untuk satelit.

Li Yili menuturkan, pada bulan September 1959, ditetapkan untuk memulai dengan program roket. Qian Xuesen bahkan menulis surat khusus kepada  pimpinan Shanghai Institute of Mechanical & Eletrical Engineering. Ia juga menganjurkan untuk memulai program roket. Roket T-7M berhasil terbang pada bulan Pebrruari 1960. Itu merupakan prestasi yang menakjubkan.

Pada awal 1960, roket pertama yang dikembangkan secara mandiri berhasil diluncurkan sejauh 8 km. Tak lama kemudian, Mao Zedong melakukan perjalanan khusus untuk meninjau roket tersebut. Ini juga merupakan kesmpatan pertama dan satu-satunya bagi Mao Zedong untuk bisa kontak dekat dengan roket yang sesungguhnya dalam hidupnya.

Pada empat tahun berikutnya, upaya Tiongkok untuk “bom dan rudal”  telah melakukan terobosan dengan banyak rintangan. Rudal Dongfeng 1 dan 2 serta bom atom berhasil dikembangkan satu demi satu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun