Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Suka Duka Tiongkok dalam Mengembangkan Rudal DF-2 dan Bom Nuklir

4 Mei 2017   15:11 Diperbarui: 4 Mei 2017   23:31 1917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Grabed from CCTV China

Qian Xuesen merencanakan dan melaksanakan pedoman ini dengan visi ilmuwan strategis yang berwawasan luas dan ilmuwan teknis yang ketat. Itu adalah panduan yang disebut “Empat rudal dan bom dalam delapan tahun” (八年四弹) yang menggubah Tiongkok menjadi negara yang menyusul sebagai negara yang mengejar ketinggalan dalam pengembangan teknologi muktahir.

Tahun 1964 menjadi tahun sangat penting untuk proyek Rudal, Bom Atom, dan Satelit Tiongkok . Ledakan di Lop Nur Xinjinag setelah sukses dalam peluncuran DF-2 mengejutkan dunia.

Presiden Kennedy AS saat itu telah mengirim pesawat pengintai U2 dan mencoba untuk menghancurkan pengembangan senjata nuklir Tiongkok, dan semua yang behubungan dengan uji coba nuklir Tiongkok, hal ini sebagai situasi terburuk yang pernah terjadi di tahun 1960an bagi Tiongkok.

Untuk menengahi dampak ledakan nuklir Tiongkok, Menhan AS McNamara menyatakan bahwa Tiongkok tidak akan dapat memiliki peluncuran untuk mengirim bom nuklir dalam lima tahun lamanya, karena Tiongkok tidak mempunyai rudal yang tersedia untuk mengirim bom nuklir, dan masih memerlukan waktu cukup lama untuk itu.

Wei Faren menceritakan: Dalam kasus ini, proyek luar angkasa Tiongkok terutama berfokus pada pengembangan “bom atom  dan rudal jarak jauh, dengan perioritas pada rudal,” mencurahkan sebagian besar upaya penelitian terhadap rudal yang bisa membawa bom atom. Rudal itu ibarat bedil dan bom atom itu pelurunya. Tanpa rudal apa gunanya bom atom itu.

Baik AS dan Uni Soviet kemudian berhasil mengembangknan rudal antar benua dengan jangkauan lebih dari 10.000 km, yang berarti rudal nuklir kedua negara adidaya itu mampu menyerang tempat dimanapun di bumi ini.

Bom ataom pertama Tiongkok diledak dalam pylon (tonggak menara/bunker). Misi untuk menggabungkan rudal dan bom atom dibebankan pada bahu Qian Xuesen dan Institut Riset No.5 Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok.

Kombinasi rudal dan bom atom ini cukup rumit dan menantang, karena senjata inti harus dibawa rudal. Begitu bom atom melenceng dari jalur,  jatuh atau meledak di tengah jalan dan meledak di tempat, maka akan seperti menjatuhkan bom atom ke atas diri kita sendiri.

Wei Faren menceritakan: Lalu bagaimana kita bisa menjamin pengembangan proyek agar aman? Tiongkok tidak memiliki AL saat itu, tidak bisa melakukan tes di laut. Dengan begitu uji coba nuklir harus dijalankan di wilayah Tiongkok sendiri, yang tidak pernah diketahui dan dilakukan sebelumnya. Jika semuanya berjalan lancar itu akan sukses, jika tidak, itu akan menjadi ledakan bom atom di Tiongkok.

Untuk menghindari tragedi semacam itu, AS melakukan uji coba di pangkalan luar negeri, di tengah Lautan Hindia selatan (Diogo Garcia). Dan Uni Soviet melakukannya di tanah tandus di Sieberia. Sedang Tiongkok yang memiliki sumber daya terbatas pada saat itu, di sisi lain harus menerima kenyataan hanya bisa melakukan uji coba di lahanya sendiri dan lintasan rudal akan mencakup kota dan desa. Jika ada ketidak beresan, konsekuensinya akan terlalu mengerikan untuk dicoba.

Pada bulan Juni 1966, ketika Pedana Menteri Zhou Enlai setelah kembali dari kunjungan keluar negeri, dia melakukan perjalanan khusus ke pangkalan rudal di barat laut Tiongkok. Berkenaan dengan proyek kombinasi rudal dan bom atom, Zhou secara eksplisit mengajukan kebijakan dan pengarahan dengan enam belas karakter dalam bahasa Mandarin “Ketat dan teliti, perhatian dan memauskan. Aman dan terpercaya, sempurna dan bebas dari kesalahan.” (严肃认证 周到细致 稳妥可可靠 万无一失/ Strict and Conscientious, Attentive and Satisfactory, Safe and Reliable, Faultless and Error-free.).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun