Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Lahirnya Rudal DF-1 Tiongkok

30 April 2017   17:18 Diperbarui: 11 Mei 2017   07:28 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terinspirasi dengan contoh Chen Geng, akhirnya semua unit sepakat untuk mentransfer personil talenta secara berurutan. Sekelompok ilmuwan unggulan yang kembali dari luar negeri seperti Ren Xinmin (任新民), Zhuang Fenggan (庄逢甘), Tu Shou’e(屠守锷), Ling Shoupan(梁守磐) dan Liang Sili(梁思礼) berkumpul untuk memimpin proyek rudal RRT.

Pada akhir 1956, Khruschev pemimpin yang baru berkuasa di Uni Soviet, sangat membutuhkan dukungan Tiongkok sesuai dengan perubahan situasi internsional dan secara khusus mulai memberikan teknologi mutkhir kepada Tiongkok.

Tidak lama setelah itu, Uni Soviet menyediakan rudal jarak dekat P-1 dan 13 teknisi ahli untuk Tiongkok.

Uni Soviet meniru rudal V-2 Jerman yang digunakan dalam P.D. II, yaitu rudal balistik paling awal yang diikut sertakan dalam peperangan yang sebenarnya di dunia dengan jarak tempuh hanya sekitar 300 km.

Qian Xuesen memutuskan untuk membongkar satu rudal untuk praktek pengajaran agar siswa tahu  langsung rudal itu alutsista macam apa.

Rudal ini ditempatkan di sebuah pabrik yang ketika itu disebut dengan kode sandi 211 pada saat itu. Sebuah hanggar peninggalan Dinasti Qing akhir. Tempat ini menjadi saksi dari pengembangan industri kedigantaraan dan rudal Tiongkok.

Pada tahun 1950an, Hanggar 211 ini merupakan cabang pertama dari Akademi No.5 Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok dan menjadi tepat penting dalam penelitian rudal.

Rombongan petama peneliti ilmiah yang datang ke sini saat itu tidak terpikir bahwa tempat ini masih tetap sibuk memproduksi roket dan rudal Tiongkok setelah 60 tahun berlalu. Karena Uni Soviet mengirim rudal P-1 pada awalnya  tanpa gambar informasi, maka yang mereka pertama lakukan dengan rasa ingin tahu melakukan “design terbalik (inverted design)*” untuk memahami struktur rudal tersebut secara menyeluruh. (*design menurut kenyataan barang dengan membongkar dan merunut satu per satu komponennya).

Sun Jiadong (孙家栋) Kini kepala designner pada Akademi No.5 Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok menceritakan: “Qian Xuesen meminta tim design untuk memulai “design terbalik (inverted design)” dicocokan dengan gambar produksi, meskipun mereka sudah memiliki gambar produksi rudal. Itu berarti, jika kita tidak mempunyai gambar produksi semacam itu, kita akan merancangnya selangkah demi selangkah dan dibandingkan dengan yang dari Uni Soviet. Apakah produk yang kami design yang berdasarkan ide kami sama dengan produk mereka? Apakah ada persamaan dan perbedaan antara design kita dan design mereka. Pertanyaan ini harus diuraikan jawaban dengan jelas.”

“Inverted design atau design terbalik” diperlukan untuk membongkar rudal yang sudah jadi selangkah demi selangkah. Setiap sekrup dan baut serta ring perlu diberi nomor satu per satu. Ukuran dan lokasi diukur secara bertahap sehingga semua struktur dalam rudal menjadi jelas.

Tao Jiaju (陶家渠) mantan sekretaris Qian Xuesen menceritakan: Saat itu tidak ada bahan material setelah kita melihat rudal saat itu. Dan kami perlu merenungkan kembali apa yang diberikan Uni Soviet kepada kami. Bagaimana mereka mendesign bagian-bagian ini? Dan bagiamana mereka mengumpulkan atau menyusun dan memasang bagian-bangian itu ke dalam rudal?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun