Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money featured Pilihan

Apa yang Kurang Kita Perhatikan tentang Brexit?

14 April 2017   09:42 Diperbarui: 27 Mei 2019   09:18 9035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: brexitcentral.com

Setelah Inggris menarik diri dari Uni Eropa, bagaimana menangani permasalahannya dengan warga Uni Eropa yang tinggal di Inggris dan satu juta warga Inggris yang tinggal di Uni Eropa? Tidak diragukan lagi, hal ini akan menjadi titik fokus lain dalam negosiasi untuk menarik diri dari Uni Eropa.

Setelah “berpisah” bagaimana kedua belah pihak akan menangani hubungan mereka kelak?

Inggris telah bergabung dengan Uni Eropa bertahun-tahun, dalam banyak aspek, mereka sudah terintegrasi ke dalam proses integrasi Eropa. Kini coba untuk memisahkan secara total, itu benar-benar suatu proses yang sangat sulit..

Sebagai contoh, bagi kedua belah pihak untuk masalah investasi pendidikan dan kesepakatan budaya, Inggris mungkin telah menerima dana dari Uni Eropa, atau Inggris mungkin juga telah bergabung dalam proyek-proyek bersama dengan Uni Eropa, dan poryek-proyek ini merupakan proyek jangka panjang, lalu bagaimana merencanakan ini? Apakah mereka akan terus berinvestasi untuk proyek ini?  Ini juga termasuk bagaimana mereka melanjutkan kerjasama untuk proyek-proyek ini dan bagaimana mereka akan membagi-bagi keuntungan. Ini adalah masalah yang sangat sulit.

Dua hari setelah Inggris menyampaikan surat penarikan diri dari Uni Eropa, Presiden Dewan Eropa Donald Tusk mengambil sikap yang jelas: Uni Eropa bisa melakukan negosiasi dalam dua tahap: tahap pertama  bertujuan akan menyelesaikan pasal-pasal dari hak dan kewajiban Inggris yang diakibatkan oleh penarikan diri dari Uni Eropa, dan yang kedua secara komprehensif akan mengkonfirmasi hubungan masa depan antara Uni Eropa dan Inggris.

Namun, Inggris tidak mengakui hal ini dan mengavokasi bahwa negosiasi mengenai penarikan dari Uni Eropa dan negosiasi perjanjian perdagangan masa depan harus dilakukan bersamaan. Sangat mudah dilihat bahwa  ini akan menjadi satu aspek lagi yang sulit dalam negosiasi untuk Inggris meninggalkan Uni Eropa.

Pada 31 Maret lalu, Tusk merilis pedoman untuk Inggris yang menarik diri dari Uni Eropa. Menurut hukum Uni Eropa, setelah recana ini (yang oleh media secara bercanda disebut) “Pedoman Brexit” dirilis. Inggris diperlukan untuk menyelesaikan negosiasi dengan 27 anggota Uni Eropa lainnya dalam waktu dua tahun.

Tetapi opini publik percaya bahwa batas waktu dua tahun ini tidak realistik.

Analis percaya bahwa proses ini seperti sebuah perceraian. Walaupun telah masuk dalam fase perceraian, tetapi pada akhirnya perceraian belum final karena pengadilan belum memutuskannya, yang dikarenakan kedua belah pihak belum mencapai kesepakatan---jadi perlu ada proses.

Berdasarkan hubungan saat ini, antara Inggris dan Uni Eropa, persoalannya akan sangat sulit untuk benar-benar menuntaskan masalah ini dalam dua tahun. Para analis memperkirakan dalam dua tahun ini paling bisa dicapai beberpa prinsip. Tapi jika untuk benar-benar menuntaskan “perceraian” ini, sampai kedua pihak memperoleh semua aset mereka untuk dibagi dan mendapatkan “gono-gini” (alimentasi) itu akan memerlu beberapa tahun.

Menurut data analistis dari Dewan Eropa menunjukkan perosalan ini akan menyangkut 21.000 hukum Uni Eropa, jika diberi waktu dua tahun untuk melakukan negosiasi, jumlah waktu yang diberikan kepada Inggris sesungguhnya hanya 18 bulan, yang berarti mereka harus bernegosiasi 50 UU per hari!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun