Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Pilot Ace Xie Paifen dan Pembukaan Rute Udara Beijing Lhasa Tibet Tahun 1950an (2)

29 Januari 2017   21:12 Diperbarui: 29 Januari 2017   22:56 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: 中国空军网http://kj.81.cn/

Pada saat itu langit penuh dengan awan gelap. Seberapa tinggi pesawat harus terbang melewati gunung? Semua awak pesawat tidak ada yang tahu sama sekali. Tanpa alat navigasi, awak pesawat mencoba menempuh jalur udara Kangsing-Tibet hanya bisa terbang dengan mengandalkan penglihatan pilot dalam cuaca baik-baik saja. Jika awak pesawat terbang di awan yang tebal, mereka akan menghadapi resiko  yang besar. Satu-satunya Xie Paifeng hanya bisa memerintah untuk terbang kembali dengan cepat.

Pada hari berikutnya, ketika para awak pesawat masih dirundung penyesalan, sepotong berita baik datang dari pasukan yang ditempatkan di Kangding melaporkan dengan mendesak mengambarkan “cuaca baik.”  Dengan tanpa ragu, Xie Paifen memimpin para awak pesawatnya  terbang sekali lagi dengan C-47.

Pada uji cobe terbang pertama, pesawat itu terbang dengan ketinggian 4.800 mter, tapi masih belum bisa melewati puncak gunung. Tanpa energi superchanging dua tahap,  ketinggian 4.800 meter menjadi batas dari pesawat C-47. Kali ini para awak pesawat hanya mengharapkan cuaca baik dan visibilitas baik.

Tanpa diduga saat mereka terbang, awan tiba-tiba berubah dan adegan serupa berulang lagi. Ada awan pekat tanpa batas menghalangi lagi. Namun saat itu, awan gelap datang lebih tiba-tiba dan sangat ganas. Para awak pesawat hanya merasa gelap tiba-tiba di depan dan pesawat itu telah masuk ke dalam lautan awan gelap sama sekali. Dalam arus udara yang sangat ganas pesawat tergoncang keras sekali.

Pada saat kritis itu, Xie Paifeng memutar balik pesawat, bergegas keluar keluar dari lautan awan dan kembali cepat-cepat. Pada saat itu, gunung tinggi di belakang telah tertutup rapat dengan awan tebal.

Mengalami bahaya yang sama satu kali lagi, uji terbang kedua juga gagal, ini menunjukkan bahwa C-47 tidak bisa menyelesaikan penerbangan komplek di dataran tinggi.

Kekuatan energi tunggal dari C-47 hanya berkekuatan 880 kilowatt. Dan 880 kilowatt hanya sama dengan kekuatan untuk mobil sekarang. Perlu diketahui kekuatan energi tunggal pesawat angkut skala besar sekarang berkekuatan lebih dari 10.000 kilowatt.

Selain itu , mesin pesawat ini bukan mesin turbo charger kemampuannya untuk terbangnya sangat payah. Di dataran tinggi pesawat ini tidak bisa terbang lebih tinggi dari 5.000 meter.

新华 网http://news.xinhuanet.com/
新华 网http://news.xinhuanet.com/
Xie Paifen masih punya pilihan lain, pesawat angkut C-46 buatan AS. Pesawat ini berkontribusi luar biasa selama terbang di Hump Airline. Memiliki mesin super charging dua tahap, sehingga mempunyai kemampuan dan kinerja lebih baik untuk terbang di ketinggian daripada C-47.

Xie Paifen mengapa dari mula pertama tidak menggunakan C-46 untuk uji coba terbang dalam misi ini, karena ketika KMT melarikan diri ke Taiwan waktu kalah perang saudara, mereka membongkar dan menghancurkan peralatan yang tertinggal berkaitan dengan C-46, terutama sistem pemanas dari pesawat. Maka ketika pesawat disita oleh RRT, sistem ini tidak berfungsi.

Peralatan oksigen hanya tertinggal beberapa unit dan sudah tua dan lusuh dari C-46 juga sudah dicopot dan discrap/dibuang. Selain itu juga memiliki masalah mendesak seperti kebocoran minyak, tidak berfungsi baik dari chassis landing control dan kekecangannya yang payah. Pesawat ini tidak terisolasi ketat (kedap), masalahnya jika terisolasi  ketat akan lebih mudah. Maka jika pesawat ini terbang selama 4 jam, maka air panas dalam termos yang dibawa dari darat dalam 3 hingga 5 jam sudah akan beku kedinginan di atas udara, karena tidak kedap dan terisolasi ketat sehingga dalam pesawat ini akan berada dalam suhu -20o C sampai -30o C dibawah nol derajat. Awak kapal akan tidak bisa menggigit makanan padat.

Untuk memulih dan meningkatkan penerbangan untuk altitude tinggi, pesawat harus memiliki pemanas dan sistem pendinginan udara terutama untuk memecahkan masalah ketahanan dingin dari awak pesawat dan peralatan dalam pesawat. Selain itu ada masalah pembekuan flap dan empennage (alat untuk menstabilkan pesawat yang berada di ekor pesawat) dari pesawat. Karena jika flap sampai membeku pesawat akan jatuh.

Untuk terbang di atas pegunungan tinggi dan puncak gunung yang tinggi, mereka harus menggunakan C-46 dengan kinerja pesawat yang maksimal. Para tim droping udara ini cemas akan teman seperjuangan mereka dari Korp AD ke-18 yang sedang kelaparan. Maka mereka bekerja keras untuk terus kerja siang malam untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan pesawat C-46 ini untuk misi terebut, dengan meng-kanibal peralatan oksigen pesawat C-46 dan perlatan pesawat lain yang berbeda untuk dipasang di pesawat C-46 yang akan digunakan tersebut, dan mereka bisa menyelesaikannya seminggu lebih.

Meskipun sebelumnya telah gagal dalam uji coba terbang dua kali, tapi Xie Paifen telah bisa memastikan lokasi mulut gunung Kangding selama pengamatannya terdahulu, yaitu jalur sempit dan panjang antara puncak utama Gunung Gongga dengan ketinggian 7.556 meter dan Gunung Zenduo dengan ketinggian lebih 5.500 meter.

Sumber: Ilustrasi dari CCTV China
Sumber: Ilustrasi dari CCTV China
Untuk terbang menuju Kangding dari Cekungan Sichuan  mulut gunung ini hanya akan menjadi satu-satunya jalur saat itu.

Sebuah mulut gunung yang misterius dengan cuaca yang berubah-ubah dan pesawat yang dibangun dari pesawat tua yang sudah hampir di-scrap atau dibesi-tuakan ini, yang akan menjadi satu-satunya harapan bagi Xie Paifen dan para pasukan AD Divisi ke-18 di daratan yang kelaparan.

Sumber: Ilustrasi dari CCTV China
Sumber: Ilustrasi dari CCTV China
Sebenarnya ketika mereka terbang pertama kali, mereka mempertimbangkan membawa kamus saku bahasa Mandarin-Tibet dan parasut. Untuk persiapan jika suatu ketika harus terjun parasut dan bertemu dengan orang Tibet agar bisa berkomunikasi. Tapi dengan pertimbangan parasute akan menambah berat muatan dan mengingat gentingnya pasukan di darat, akhirnya mereka berikrar tidak membawa dan siap jika harus mati akan mati bersama

Pada 8 April 1950, Xie Paifen dan awak kapal lainnya sekali lagi terbang dengan C-46 dengan beban penuh sesuai dengan ketentuan pesawat. Saat itu, cuaca baik-baik saja. Pesawat terbang perlahan sesuai dengan rencana dan terbang cepat ke mulut gunung Kangding. Dengan mesin pesawat yang menggunakan supercharging dua tahap, pesawat lancar terbang ke ketinggian 5.500 meter, langit cukup biru tanpa awan apapun, dan puncak-puncak gunung besar muncul di depan mereka silih berganti.

Para awak pesawat untuk pertama kalinya melihat pemandangan dan petunjuk paling penting dari uji terbang ini yang tertutup dengan salju tebal puncak utama Gunung Gongga. Gunung Gongga puncak tertingginya 7.556 meter dan yang sangat tinggi berada di sisi kiri. Mereka yakin sudah terbang ke arah yang benar, jika terus terbang maju, setelah melewati gunung ini, mereka memeriksa dimana ada pintu masuk, disebelah kanan mereka bisa melihat pemandangan dari mulut Gunung Kangding.

Langit cerah dan biru di atas gunung-gunung, Xie Paifen dan awak pwsawat menilai pesawat telah mencapai langit di atas Sungai Dadu. Sepanjang mereka terbang di atas dataran tinggi Xikang-Tibet dari lembah antara dua puncak gunung utama menurut rencana penerbangan, mereka semestinya bisa melihat Kota Kangding degan jelas.

Mulut gunung Kangding juga disebut “pintu gerbang neraka” Pada saat mereka terbang menuju ke mulut gunung, semua awak pesawat menahan nafas. Xie Paifen harus terbang melintasi celah sempit dengan panjang 13 kilometer dalam waktu tiga menit. Jika terjadi sedikit kesalahan semua akan fatal.

Namun, ketika awak pesawat ini sudah bisa mengatasi kesulitan dan melintasi mulut gunung yang menebarkan hati ini, mereka tidak melihat kota Kanding. Navigator sekali lagi menghitung data penerbangan dan mengkonfirmasi pesawat telah berada diatas langit Kangding.

Tetapi, awan padat telah menutupi penglihatan mereka dan  navigator tidak bisa melihat daratan dengan jelas. Pesawat ini terus berputar-putar di langit. Jika mereka tidak bisa menemukan target, bahan bakar untuk kembali sudah menunjukkan akan habis.

Di atas pegunungan dan puncak yang tinggi, ada tanah datar yang kecil. Langit sedang berkabut jadi itu menjadi satu-satunya lokasi untuk mendroping logistik pasukan yang berada disitu. Awak pesawat tidak bisa melihat daratan dan orang-orang di darat hanya bisa mendengar suara pesawat.

Bahkan jika mereka menjatuhkan pasokan ke bawah, mungkin akan tidak bisa. Maka mereka harus terbang kembali dengan logistik yang dimuat, itu akan membuangan banyak energi. Kekuatan Korps AD ke-18 ditempatkan di Ya’an, jadi diputuskan untuk menjatuhkan pasokan kepada mereka. Xie Paifen telah mendrop 225 kantong dari 2.250 kg beras untuk Ya’an. Meskipun jumlah itu jauh dari cukup untuk Korps Ke-18. Tapi misi itu sangat penting bagi AU-PLA yang baru lahir. Dan ini ditandai dengan pentingnya droping udara pertama kali bagi AU-PLA untuk AD dalam sejarah perangnya.

Selanjutnya, dalam uji coba terbang ke-4 gagal karena alasan cuaca. Dan tersiar kabar terus menerus  Koprs ke-18 dan mereka harus mekan tikus tanah dan sayur-sayuran liar. Jika droping udara ini gagal lagi, pasukan ini tidak memiliki apa-apa lagi untuk makan, maka pasukan ini tidak akan bisa bertahan hidup.

Pada 15 April ,1950, atasan memerintahkan Xie Paifen melakukan uji coba terbang lagi yang ke-5 dengan pesawat C-46, kali ini Xie Paifen memutuskan untuk berusaha sebisanya hingga berhasil melakukan droping udara.

Selama uji terbang ke-5 ini langit cerah dan tanda-tanda rute dapat terlihat dengan jelas oleh awak pesawat dan Xie Paifen bisa melihat Sungai Dadu, pesawat bisa dengan lancar mencapai mulut gunung Kangding dengan ketinggian terbang 5.500 meter. Xie Paifen dengan hati-hati terbang melintasi ngarai antara dua gunung.

Puncak gunung tinggi berdiri tegak di kedua sisi dan sayap pesawat tampaknya hampir menyetuh dinding puncak. Jalur udara ini adalah sempit dan pendek, sehingga pesawat tidak mungkin bisa berputar balik. Xie Paifen dengan stabil mengemudikan pesawat dan melewati mulut gunung melalui turbulensi udara. Langit di depan tanpa awan, sehingga Kota Kangding yang cantik bisa dengan jelas terlihat oleh awak pesawat. Tanda di darat Kangding jelas dan terlihat dengan baik. Dispatcher atau awak cabin memasang ikat pengaman dirinya dan membuka pintu kabin dan mendorong logistik keluar kabin.

Ketika parasut berkembang seperti bunga dan logistik turun perlahan ke daratan, di daratan penuh dengan sorak sorai. Xie Paifen dan awak pesawat setelah lima kali uji terbang, akhirnya berhasil melintasi mulut gunung Kangding yang bak pintu neraka.

Keberhasilan ini mebuka pintu udara untuk AU untuk terus terbang ke dataran tinggi Xikang-Tibet.

Dari uji coba terbang untuk mendukung mengatasi pemberontakan dalam keadaan kritis menerima misi di Tibet, Xie Paifen yang baru berusia 32 tahun telah dinobatkan sebagai Ace Pilot, dalam keadaan tekanan besar menciptakan keajaiban pertama untuk terbang di atas langit dataran tinggi Xikang-Tibet.

Setelah awak pesawat Xie Paifen berhasil melakukan droping udara di Kangding, berita ini dilaporkan ke daerah selatan Tiongkok. Sekjen Deng Xioping senang sekali dan menuliskan kata “Kombinasi kerjasama angkatan udara dan angkatan darat yang kuat akan tak terkalahkan.”

Setelah kegembiraan ini, Xie Paifen dan perwira serta parjurit dari AU sangat menyadari terbang di atas mulut gunung Kangding ini hanya langkah pertama untuk masuk Tibet dan dataran tinggi misterius ini tidak akan menjadi bagian penerbangan yang lembut dan mudah.

                                    

Karena selama perjalanan pulang, pesawat lain yang mengikuti Xie Paifen bertemu dengan aliran udara ke bawah yang keras dan ketinggian pesawat tiba-tiba menurun 300 meter. Dispatcher (awak pesawat untuk kargo) di kabin terlempar keatas dan kebanting ke lantai pesawat, sehingga membentur langit-langit pesawat dengan keras, mengalami gegar otak. Hal semacam ini yang paling dikhawatirkan Xie Paifen.

Setelah melewati mulut gunung Kangding, bukannya daerah dataran tinggi datar tapi daerah yang curam dengan pegunungan tinggi dan lembah yang dalam. Pasukan darat berbaris maju menuju Garze dan rute udara juga ikut maju sepanjang kemajuan mereka. Sehingga mereka masih perlu terbang di atas lembah pegunungan dan sekitar puncak-puncak gunung.

Selama melakukan droping udara, mereka membawa botol oksigen minim dan oksigen akan cepat habis. Sedang kabin belakang tidak dilengkapi dengan botol oksigen seperti pesawat buatan yang belakangan. Setelah oksigen kabin depan habis, awak pesawat petugas melepas kargo dan navigator di kabin belakang akan memberi botol oskigen untuk pilot, komandan pesawat dan navigator di kabin depan.

Ketika Xie Paifen menugaskan sebuah pesawat dan awak pesawat untuk mencoba terbang ke Garze, sebuah pesawat tiba-tiba menghilang saat melakukan droping udara menghilang berikut semua awak pesawatnya. Tidak tahu dimana hilangnya, hanya tahu sebelum menghilang mereka menemui awan cumulus saat terbang kembali. Tim penerbangan mencari sepanjang waktu, tetapi tidak pernah menemukannya.

Dua tahun kemudian pada musim panas saat salju meleleh rakyat menemukan roda pesawat yang terhanyut air salju mengalir ke bawah, ditemukan orang desa berjalan kaki di atas sekitar lembah sungai, akhirnya ditemukan runtuan pesawat di tempat diatas 8.500 meter.

Tapi mereka tidak pernah menemukan sisa jasad dari semua awak pesawat yang jatuh tersebut. Di tempat yang sepi dan jauh ini, meskipun awak pesawat ini berhasil hidup setelah pesawat jatuh, tapi mereka harus menghadapi srigala dan harimau liar yang hidup disana.

Akhirnya walaupun pintu langit Tibet telah terbuka, tapi itu berkat Xie Paifen dan semua kawan seperjuangan yang berjuang setahap demi tahap dalam tes kejam melawan dataran tinggi yang misterius.

Saat itu pemerintah pusat Beijing sedang merencanakan memecahkan masalah rakyat Tibet dari banyak aspek. Namun di Chamdo Getak Tulkou salah satu pemimpin Tibet setara Dalai-lama yang sedang membujuk pemberontak separatis di Tibet untuk menyerah telah diracun mati oleh agen mata-mata Inggris, sehingga perundingan damai jadi gagal.

Sehingga aksi militer tidak bisa dielakkan. Maka direncanakan mengirim Korps 18 sebanyak hampir 20.000 tentara untuk benar-benar memadamkan pemberontakan bersenjata di Chamdo (昌都) dan menangkapnya, serta sekaligus untuk menangkap kekuatan utama pemberontak Tibet, dan mempromosikan perdamaian melalui pertempuran.

Sebelum penumpasan pemberontakan bersenjata di Chamdo, Perang Korea pecah, isu Taiwan di pantai Tenggara Tiongkok juga harus segera diselesaikan. Jadi dalam situasi yang rumit di dalam negeri dan di luar negeri, Tiongkok kala itu harus juga menumpas pemberontakan Chamdo.[U1]

Maka dalam kesempatan ini, pemberontak Tibet atas dukungan Barat dan CIA-AS dan pihak luar lainnya, tidak menunggu lagi kesempatan baik ini untuk melakukan permberontak separatis Tibet. Pada saat genting begitu Mao Zhedong memberi perintah untuk memesan 42 pesawat Ilyusshin Il-12 yang bisa terbang untuk altitude tinggi dari Uni Soviet. Pesawat Ilyusshin Il-12 dipesan dengan Engine yang lebih besar dan dilengkapi dengan perangkat super-chargging dua tahap, sehingga cocok untuk penerbangan untuk dataran tinggi. Karena pesawat ini diproduksi belakangan, sehingga alat komunikasi, navigasi, altimeter dan perangkat airborne lainnya lebih sempurna untuk menghindari kecelakaan.

Atas bantuan para ahli Uni Soviet, Xie Paifen dengan lancar dapat akrab dengan pesawat angkut cepat Ilyusshin Il-12 ini. Dia mulai melatih siswa-siswa baru dengan cepat. Setelah secara intensif melakukan dropping udara selama hampir dua bulan, maka dianggap cukup bagi persediaan logistik bagi pasukan yang maju ke Chambo.

Setelah itu Komite Sentral memutuskan untuk mengirim beberapa pesawat ke dekat-dekat Chamdo (昌都) pertama untuk melaksanakan serangan konsensus proganda dengan selebaran. Mendistribusikan selebaran kepada Tentara Pemberontak Tibet untuk mencerai-beraikan kekuatan mereka, menyadarkan mereka bagaimanapun akan hancur jika melawan tentara PLA. Mereka menyadari bahwa tentara PLA baik. Dan mereka bisa pulang atau berbaris bersama tentara PLA pulang ke Lhasa, meyakinkan mereka bahwa tentara PLA benar-benar dewa penolong.

Pada bulan Oktobe 1950, Tentara PLA berbaris cepat selama lebih dari 700 kilo meter dalam waktu 14 hari melalui tiga provinsi di dataran tinggi, menyeberangi Sungai Lancang dan menyelesaikan pengepungan dalam lingkaran besar sebelum tentara pemberontak Tibet mundur ke arah barat. Kemudian PLA berhasil mencegat, menyerang dan menumpas pasukan pemberontak Tibet yang akan mundur ke Chamdo. Dengan berhasilnya menguasai Chamdo, maka membuka celah pintu pembebasan Tibet dengan damai.

Pada 15 Pebruari 1951, perwakilan dari pemerintah daerah Tibet pergi ke Beijing untuk bernegosiasi. Untuk memastikan keberhasilan negosiasi, Komite Sentral meminta angkatan udara untuk melaksanakan uji terbang untuk penerbangan ke Taizhao (太昭) yang berdekatan dengan Lhasa untuk mempersiapan pembebasan lengkap di Tibet.

Karena di Taizhao tidak ada Bandara, C-46 harus lepas landas dari Bandara Xinjin (新津), terbang sepanjang 1.129 km dan kembali lagi setelah sampai di udara Taizhao. Jadi pilot harus melakukan penerbangan sekitar perjalanan terbang sepanjang 2.258 km

Bagi C-46 Amerika merancang hanya untuk terbang tujuh jam paling lama. Pada saat itu durasi penerbangan dibatasi. Maka mereka memutuskan untuk melepaskan tanki bahan bakar tambahan (auxilary fuel tank) pada pesawat bomber dan memasangnya didalam C-46 sehingga bisa memperpanjang durasi terbang C-46.

Sumber: http://hangkongzhishi1she.com
Sumber: http://hangkongzhishi1she.com
Pada 7 juni 1952, pesawat C-46 yang diterbangkan oleh Li Xiangmin (李向民) lepas landas dari Bandara Xinjin di Sichuan. Selama penerbangan dengan pesawatC-46 tua ini telah mengalami banyak masalah, termasuk getaran mesin, kerusakan instrumen, kebocoran sistem minyak pelumas. Setelah mengalami pertarungan yang menebarkan selama hampir 10 jam, para awak pesawat ini akhirnya berhasil menyelesaikan misi tes penerbangan ulang-alik sepanjang 2.258 km.

Saat itu telah memecahkan rekor terbang, baik dalam segi waktu yang lama dan jarak serta batas ketinggian dari pesawat C-46. Pilot dari AU-Tiongkok lagi-lagi telah memecahkan zona yang dibatasi sebelumnya, sehingga di puji sebagai “elang di dataran tinggi” oleh penyair.

Namun, pada hari kembali suksesnya awak penerbangan Xiangmin ini, pesawat C-46 yang lain jatuh ke gunung saat melakukan perjalanan untuk melakukan droping udara, semua awak penerbang tewas. Dan nama mereka terukir di monumen megah.

Sumber: Ilustrasi dari CCTV Chia
Sumber: Ilustrasi dari CCTV Chia
Monument Penerbang yang tewas dalam droping udara di Xikang-Tibet

Jalur udara untuk droping udara ini telah dibangun dengan nyawa. Hingga tahun1952, ketika jalan raya Xikang-Tibet terbuka untuk lalulintas darat ke Chamdo, misi droping udara berakhir. Dalam waktu tiga tahun, AU-PLA telah membuka 25 rute pesawat  dari Xikang ke Kanding, Garze, Chamdo, Taizho dan lainnya melewati jalur dataran tinggi Xikang-Tibet denga pesawat untuk total 1.282 kali droping udara dengan total 2.326 ton persediaan logistik dan melibatkan 18.000 partisipan.

Namun meskipun dukungan dengan droping udara telah mencapai Taizhao, tapi itu masih 198 km dari Lhasa.

( Bersambung......)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun