Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Obama vs Duterte dan Nasib Sekutu AS-Filipina

5 Oktober 2016   16:34 Diperbarui: 5 Oktober 2016   17:32 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lawan Duterte bahkan telah mengatakan bahwa mereka akan melaksanakan rencana untuk menggantikannya dengan Wakil Presiden. Beberapa netizen Filipina telah berkomentar bahwa kudeta mungkin direncanakan CIA dengan partisipasi pajabat Filipina, terutama mereka para pejabat yang terlibat dengan pengendar narkoba.

Untuk rumor kudeta ini, Presiden Filipina menanggapi dengan mengatakan: “Kontor Presiden telah menerima laporan daftar mereka yang terlibat dalam kudeta, namun daftar ini tidak akan dirilis untuk umum sementara ini, Menteri Komunikasi, Martin Andanar mengungkapkan bahwa pejabat internal Filipina yang mengunjungi AS belajar, bahwa orang Filipina dan Amerika sedang merencanakan untuk menggulingkan Duterte pada 17 Januari 2017 tahun depan.

Martin Andanar menekankan, pada saat yang sama, saat ini ada banyak yang menyebutkan akan ada kudeta, tapi 90% rakyat Filipina mendukung presiden, sehingga kudeta tidak akan mendapat dukungan di antara rakyat.

Namun beberapa analis dan pengamat percaya AS memiliki kemampuan menggulingkan Duterte, dan AS pasti bisa melakukannya, tidak perduli apa metode yang akan mereka gunakan, tetapi mengapa mereka tidak lakukan itu, apa alasannya?

Dutete memiliki dukungan dengan rating lebih dari 90%, sehingga AS tidak mau gegabah membuat kesalahan besar dan menggulingkan presiden dengan rating dukungan yang begitu tinggi. AS ingin menunggu dan melihat ketika Duterte memainkan kartu yang salah atau melakukan salah langkah, dan pada waktu yang tepat. AS akan bertindak  demi HAM seperti apa yang telah disebutkan.

Mengapa Amerika mau melakukan intervensi dalam hal ini? Apa memang Amerika perduli tentang HAM di Filipina? Belum tentu. Meskipun AS menegaskan itu untuk “membela HAM,” Duterte sangat menyadari akan hal itu. Jika Amerika memang sangat menghargai HAM, akankah mereka melakukan dua kali Perang Irak dan membunuh begitu banyak orang yang tidak bersalah? Itu sangat jelas sekali.

Jadi AS menggunakan HAM sebagai alasan untuk campur tangan dalam perang Duterte melawan narkoba, dalam batas tertentu itu hanya untuk memain kartu lain. Jika Duterte tidak mendengarkan mereka, AS akan memainkan kartu HAM dalam rangka menekan dan mengancam Duterte. Itulah tujuan sejati AS. Tapi Duterte jelas sudah mengetahui dan memperkirakan langkah AS itu sudah lama sekali bahwa AS akan melakukan hal itu.

Duterte mengatakan: “Kita bukan sebuah negara kecil yang harus diteriaki dan dikuliahi oleh negara asing atau oleh presiden manapun.”  

Jika kita menjelajahi penyebab cercaan itu dengan melihat pengalaman Duterte dengan AS, dengan mudah kita bisa melihat bahwa Presiden Duterte sangat menyadari seperti apa hubungan AS-Filipina yang dia butuhkan. Duetrte menginginkan AS untuk “menghormati kedaulatan nasional Filipina.”

Tetapi jika kita lihat dari kalimat Duterte dan latar belakang utama hubungan “AS-Filipina selama “100 tahun yang penuh dengan cinta dan benci” untuk dianalisa, orang mungkin dengan mudah merasa presiden baru ini agak terlalu idealistik.

Namun untuk itu semua, untuk suatu persekutuan yang perbedaan besar kekuatannya, “kesetaraan” sering kali hanya suatu istilah mewah. Jadi tidak mengherankan bahwa ahli AS memperingatkan bahwa dia “tidak mengerti hubungan AS-Filipina sama sekali.”  Tapi dalam kenyataannya, Duterte benar-benar telah diremehkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun