Dalam menanggapi tuduhan Erdogan, Gulen mengatakan beberapa kali bahwa ia tidak terlibat dengan kudeta yang gagal tersebut. Fetullah Gulen membantah dengan mengatakan: “Pertama-tama, saya sudah tinggal di sini selama 15 tahun, dan banyak dari orang-orang penting di Turki saya hanya melihatnya dari televisi. Saya tidak tahu sama sekali, dan saya tidak pernah tertarik dengan mereka. Adapun para pemimpin militer Turki, saya tidak pernah menghubungi atau berinteraksi dengan mereka dengan cara apapun.”
Menanggapi tuduhan Erdogan, sebagai sekutu Turki, AS tampaknya akan tampak sedikit pucat.
Pada 17 Juli, Menlu AS John Kerry mengatakan di Luxembourg bahwa Truki harus memberikan bukti kejahatan Gulen sebelum AS akan memulai prosedur hukum untuk mengekstradisi dia.
John Kerry mengatakan: “Tidak. Kami belum menerima permintaan apapun sehubungan dengan Mr. Gulen. Kami sepenuhnya mengantisipasi bahwa akan ada pertanyaan yang diajukan tentang Mr. Gulen, seperti yang kita selalu lakukan, menyajikan kepada kita dengan bukti yang sah dari hasil penilitian dengan teliti, dan Amerika Serikat akan menerima itu dan melihatnya, dan membuat penilaian tentang hal itu dengan tepat.”
Satu kudeta yang dibuat Gulen gagal, yang tidak diketahui oleh sebagian besar orang sebelumnya, menjadi pusat sorotan internasional, sehingga membuat munculnya kudeta ini bahkan lebih rumit.
“Whasington Post” AS menerbitkan sebuah artikel yang mengatakan bahwa kudeta gagal ini menyebabkan hubungan yang sudah tegang antara Washington dan Ankara menjadi lebih rendah lagi.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, hubungan Turki-AS telah menunjukkan kepada dunia luar bagaimana sepasang teman dapat pecah begitu cepat.
Pada kenyataannya, dalam beberapa tahun terakhir, AS sebagai “pemimpin” dari negara-negara Barat, telah memiliki perbedaan berat dengan Turki dalam banyak masalah. AS memandang pasukan Kurdi sebagai kekuatan dasar yang efektif untuk memerangi kelompok ekstrimis, dan telah memberikan mereka dukungan peralatan militer. Tapi Turki percaya dengan begitu Kurdi akan tumbuh lebih kuat yang menimbulkan ancaman berat terhadap keamanan nasional Turki, dan negara Turki tidak bersedia untuk berkompromi dengan masalah tersebut.
Kudeta tersebut telah memperburuk perbedaan antara Turki dan AS, sehingga menjadi katalis untuk meningkatkan dengan cepat hubungan Turki dengan Rusia.