Satu minggu kemudian, delegasi Turki yang dipimpin oleh Menlu dengan anggota dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Kementerian Transporatasi dan anggota Kementerian Dalam Negeri dan Industri Pariwisata mengunjungi Moskow, mereka membahas keerjasama pariwisata dan hubungan bilateral mereka secara keseluruhan.
Kudeta Militer di Turki Yang Gagal
Pada saat hubungan Rusia-Turki secara bertahap mulai mencair, pada 15 Juli 2106, kudeta militer terjadi di Turki yang berusaha menggulingkan pemerintahan Erdogan.
Tapi beberapa jam kemudian, kudeta itu telah dapat dipadamkan, dan Erdogan kembali menguasai situasi. Perlu dicatat bahwa beberapa laporan media mengatakan alasan mengapa Erdogan mampu menumpas kudeta begitu cepat, sebagian besar berkat informasi Rusia yang diberikan sebelum kudeta terjadi.
Dalam beberapa hari terakhir, para pejabat Turki telah merespon teori ini. Menlu Turki Cavusoglu mengatakan : “Selama kudeta yang gagal, Rusia memberikan dukungan tanpa syarat kepada kami. Kami berterima kasih kepada Presiden Putin dan semua pejabat Rusia yang telah memberikan bantuan.”
Pada 2 Juli, dalam sebuah wawancara media Erdogan mengatakan, dua pilot yang mengambil bagian dalam menembak jatuh jet tempur Rusia yang lalu telah ditangkap, pihak berwenagan sedang menyelidiki apakah “gerakan Gulen” terlibat dalam perencanaan kudeta yang gagal ini.
Dua hari kemudian, website pemerintah Rusia merilis informasi bahwa Rusia dan Turki telah memulihkan kegiatan aktivitas antar komite pemerintah mereka untuk bekerjasama ekonomi dan perdagangan.
Pengamat melihat di satu sisi, melalui penangkapan dua pilot yang menembak jatuh jet tempur Rusia, Erdogan bertujuan untuk menghantam lawan-lawan politiknya, dan untuk menstabilkan sutuasi dalam negeri. Aspek lain dengan penangkapan dua pilot ini untuk menunjukkan kepada Rusia niat baiknya, sementara Turki telah minta maaf, juga telah mengambil tindakan nyata di dalam negerinya untuk mendapatkan pemahaman dan pengampunan Rusia.
Perlu juga diketahui bahwa belum lama ini, Rusia dan Turki sebenarnya berada dalam perselisihan yang konstan dan “mengonggong” satu sama lain. Permusuhan antara mereka terus berlangsung sejak mulai dengan “insiden jet tempur” tahun lalu. Ini meninggalkan kesan yang mendalam bagi pikiran orang.
Saat itu, Erdogan megatakan: “Tidak ada yang bisa meragukan bahwa kita coba menghindari hal yang paling sulit untuk menghindari insiden dengan menembak jatuh jet tempur Rusia, tetapi orang-orang harus menghormati hak Turki untuk melindungi keamanan wilayahnya.”