Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Koalisi Internasional Terlihat Seperti Sulit Mengeliminasi Kelompok Teroris “ISIS”

7 Agustus 2016   20:35 Diperbarui: 8 Agustus 2016   17:09 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut perkiraan PBB, kelompok ekstrimis ini terdiri dari lebih 10.000 gerilyawan lintas 80 negara. Ketika hari-hari akhir kelompokm ini datang, orang-orang ini akan kembali ke negara mereka berasal. Ini menjadi seperti pedang yang tergantung diatas kepala negara-negara dalam masyarakat internasional.

Menurut informasi dari berita komersial Dow Jones yang didapat dari penyadapan, pemimpin “ISIS” saat ini mendesak pendukungnya untuk menyebarkan teror di dalam negara mereka sendiri, dan tidak perlu mengambil bagian dalam perang di Syria. Perintah ini dikirim ke semua cabang.

Berkaitan dengan hal ini analis kontraterorisme di Rand Cooperation, AS – Andrew Liepman mengatakan, “Untuk pengikut ‘ISIS’ hal penting yang menarik adalah membangun negara. Tetapi jika propek ini hancur, daya tariknya masih tetap.”

Sepuluh ribu militan mereka yang kembali ke negara asalnya sendiri, akan terus melanjutkan pertempuran. Pada saat itu, orang –orang ini akan melancarkan perang di Yordania, Tunisia, Prancis dan bahkan di AS.

Pada kenyataanya, menurut statistik dari “The New York Times, “ sejak dari “ISIS” dibentuk, di luar Irak dan Syria ada 1.200 orang di negara-negara lain di seluruh dunia yang telah jadi korban meninggal karena serangan yang diluncurkan oleh “ISIS” atau yang terkait.

“ISIS” Menjadi Ancaman Dunia

Kini, “ISIS” mendesak pendukungnya untuk melancarkan serangan di seluruh dunia dan ancaman dari “ISIS” ini dipastikan akan terus menyebar.

abu-bakr-al-baghdadi-57a737717493738f0bcb3adb.png
abu-bakr-al-baghdadi-57a737717493738f0bcb3adb.png
Meskipun selama enam bulan terakhir ini serangan dari masyarakat internasional diperkuat terhadap “ISIS” yang menyebabkan wilayahnya menyusut banyak, dan telah terpotong sumber ekonominya, tapi tidak satupun dari serangan tersebut bisa membuat final atau memberikan “pukulan yang mematikan” kepada kelompok ini.

Lalu banyak yang mempertanyakan: Apakah “ISIS” benar-benar bisa dieliminasi? Atau ada alasan lain? Akankah koalisi dari kekuatan negara utama masing-masing mempunyai agenda dan tujuannya sendiri? Apak mereka benar-benar akan menindak lanjuti untuk kemenangan mereka dengan pukulan yang mematikan dan menghancurkan?

Pukulan Pada “ISIS” Yang Tidak Tuntas

Pada 30 Mei lalu setelah militer Irak mengepung “ISIS” seklam seminggu, militer Irak mulai melancarkan serang terhadap Fallujah di sentral Irak barat. Pada saat yang sama koalisi kontraterorisme Syria dikoordinasikan dengan Angkatan Udara Rusia dan AS mulai maju menuju kamp besar “ISIS” di al-Raqqah, dan diteruskan untuk membebaskan Aleppo dalam rangka memotong saluran teroris internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun