Sejauh untuk mengsensasionalisasi, mereka menciptakan tren opini publik, dan penyelidikan, sebelum aksi militer apapun, kemudian setelah aksi militer, ada pelaporan tindak lanjut dan dramatisasi dari media. Untuk ini mereka memiliki berbagai macam metode.
Misalnya Koran raksasa seperti “ New York Times”, “Washington Post” dan “Wall Street Journal” serta AP, CNN, situs website mereka dan media militer seperti “Defense News” dan “Jane Defense Weekly.” Mengirimkan sikap iklan posisi pemerintah AS, tetapi pada saat yang sama mereka membuat topik baru. Seperti contoh untuk berita Platform 981 pengeboran minyak dan kebebasan navigasi, pembangunan pulau Tiongkok di LTS, semua ini mereka coba sensasionalkan.
Dengan menurut pengamatan para analis.
Misalnya lagi ketika pada bulan April 2016, Wakil ketua Komisi Militer Pusat Tiongkok Fan Changlong mengamati pulau-pulau LTS, oleh Bloomberg di sebut “tit-fot-tat” antara Tiongkok dan AS. Press “The New York Times” mengatakan ini adalah militer Tiongkok menambahkan chip untuk kepemimpinannya di LTS.
Ketika pesawat militer Tiongkok mengevakuasi pekerja yang terluka di Yongshu Reef, bahkan dipertanyakan oleh Mephan AS.
Perang Umum LTS bagi AS untuk Opini Publik Metode 3 : Think Tanks
Pengambil keputusan (Decision makers) di AS adalah seperti Pintu Bergulir Seamless (Seamless Revolving Door System) atau pintu berputar seperti di hotel-hotel.
Misalnya, mantan Menlu AS, Henry Kissinger adalah seorang peneliti di Harvard University sebelum ia masuk dunai politik, ia mendirikan perusahaan konsultan internasional Kissinger Associates, dan menjadi chairman of the board.
Condoleezza Rice, mantan sekretaris negara mantan Presiden George W. Bush, bergabung dengan think tank yang terkenal, Hoover Institution, setelah masa jabatan berakhir.