Masalah Kurdi adalah masalah terbesar yang dihadapi Turki yang sedang dipimpin Erdogan, pemerintah Turki, dan rakyat Turki. Tapi yang sangat aneh mereka tidak berkenan al-Assad berkuasa. Jika mereka mempertahankan sikap cukup moderat untuk masalah Syria, maka AS tidak akan begitu berksikeras mendukung Kurdi di Syria. Demikian menurut beberapa pandangan analis.
Kekuatan Militer Arab Saudi
Arab Saudi adalah salah satu negara terkaya di dunia, cadangan dan produksi minyak keduanya yang tertinggi di dunia, pemimpin GCC (Gulf Cooperation Council) dan OPEC. Juga sekutu militer utama AS di Timteng.
Pada 9 Pebruari 2016, sebuah Institute terkenal di London, International Institute for Strategic Studies, merilis laporan tentang “keseimbangan militer 2016”bahwa pengeluaran militer Arab Saudi sebenarnya merupakan ketiga tertinggi di dunia pada tahun 2015, sebesar 81,9 milyar USD. Sedang jika dibandingkan pengeluaran militer tertinggi ke-empat dan militer terbesar kedua dunia Rusia, hanya menghabiskan 65,6 milyar USD.
Tapi, meskipun sudah dilengkapi senjata-senjata canggih. Sejak bulan Maret tahun lalu, saat melakukan perang dengan Houthi di Yaman, Saudi tidak memperlihat kinerja yang baik.
Pada 3 Desember 2015, militer Yaman yang perlengkapannya buruk bahkan bisa mengklaim telah mengempung dua kota Saudi --- Najran dan Jizan. Kita juga sudah melihat Arab Saudi telah banyak berupaya menyerang pasukan Houthi di Yaman dan menyerang pasukan gerilya ini, tapi efeknya sangat miskin.
Meskipun mereka memiliki senjata hebat seperti M1A1s, tapi mereka dikalahkan oleh T-72 bekas peninggalan Uni Soviet . Ini suatu kasus senjata canggih yang digunakan pemula yang menunjukkan kinerja buruk.
[caption caption="www.lemeg.com & www.wikiwand.com"]
Menurut laporan “Jane’s Defense Weekly” Arab Saudi sebelum itu Saudi mengumumkan akan mengadakan latihan militer bersama yang diberi kode “Nortern Thunder”bersama dengan militer 20 negara denegan total 350.000 personil.
Tapi melihat tayangan latihan yang dirilis stasiun TV resmi, skalanya tidak terlihat besar. Negara-negara seperti Chad, Komodo, Djibouti, Maladewa, Mauritania, Mauritius, Maroko, Senegal, dan Tunisia, yang dijadwalkan muncul tidak muncul dalam latihan.
Arab Saudi mendapatkan lebih dari 20 negara untuk berpartisipasi dalam latihan berskala besar ini, sebenarnya latihan ini merupakan acara protes. Mereka telah melakukan sikap ofensif, dan mereka coba mencoba menunjukkan keintiman mereka kepada pihak luar. Tujuannya untuk mendapat kartu dalam meja perundingan.