Upaya Rusia Dalam Mengatasi Kelambanan Ekonomi
Menurut informasi dari Rusnews, PM Rusia, Dmitry Medvedev mengatakan pada sidang laporan anggaran pemerintah federal Rusia akan dipaksa untuk secara mayoritas mengurangi anggaran federal 2016.
Pada 17 Januari 2016, Presiden Rusia Vladimir Putin menekankan pada pertemuan pengusaha dan manager sistem keuangan dengan mengatakan: “Dihadapkan dengan harga minyak mentah yang lamban, kita perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi pasar. Dalam harga bahan baku yang lebih rendah, sistem industri kita harus mulai menyesuaikan struktur produksi, bahkan siap menghadapi kondisi yang sulit.”
Rusia menyesuaikan stuktur industri adalah cerita lama yang sama. Tapi untuk menyesuaikan struktur industri ini tidak akan bisa terjadi dengan mudah dan dalam semalam.
Para ahli Rusia percaya bahwa antara periode 2000 hingga 2010, kemudian 2014, ketika harga minyak internasional naik dari 28,5 USD menjadi 102 USD per barel , Rusia memperoleh 90% dari Dana Cadangan Nasional. Tetapi Rusia menggunakan sejumlah besar dana untuk meningkatkan kehadirannya dalam bidang militer, dan menasionalisasi perusahaan energi, dan tidak melakukan reformasi yang sudah menjadi masalah sejarah lama untuk struktur produksi, yang menyebabkan perubahan secara radikal Rubel dan energi pada waktu yang bersamaan. Bahkan hingga kini anggaran pemerintah masih diam tersimpan, dan menunggu sambil berharap harga minyak akan naik lagi suatu hari.
Di bidang ekonomi, ada pepatah umum yang disebut “Dutch disease” (penyakit Belanda), yang berarti sangat menggantungkan atau mengandalkan pada sektor ekspor sumber daya yang berlebihan, untuk menentukan perkembangan perekonomian negara untuk jangka panjang. ketika harga minya tinggi, sangat mudah untuk mendapatkan uang, sehingga tidak ada motivasi untuk melaksanakan skala besar reformasi secara mendalam. (Dutch desease adalah fenomena di bidang perekonomian yang merujuk pada akibat yang biasa ditimbulkan oleh berlimpahnya sumber daya alam di suatu negara).
Tapi ketika harga minyak jatuh, maka timbul tingkat keparahan akan masalah ini, pada titik ini, hampir tidak memiliki semacam sumber daya untuk memajukan revolusi. Beberapa ahli dan analis melihat Rusia sedang menghadapi kontraksi kasus yang sangat serius dari Dutch disease. Dan tampaknya tingkat pemerintah senior negara Rusia bukannya tidak perduli tentang masalah ini.
Sebenarnya, Presiden Vladimir Putin ketika masih menjadi Perdana Menteri dari tahun 2008 sampai 2012, Rusia banyak meluncurkan rencana untuk mencapai pembangunan yang inovatif, dengan mendirikan Skolkovo Innovation Center dalam upaya memacu seluruh perekonomian menuju transisi.
Tujuan dari Skolkovo Innovation Center adalah area bisnis teknologi tinggi dibangun dekat Moskow, untuk mengkonsentrasikan properti interlektual internasional, sehingga merangsang pengembangan proyek terobosan dan teknologi. Dalam perjalanan pelaksanaan proyek, perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan inovatif ditemukan. Setelah proses seleksi,beberapa menjadi perserta proyek pusat. Mereka menyediakan semua bantuan yang diperlukan utuk pembangunan. Yayasan Skolkovo dan mitranya mengubah infrastruktur, sumber daya dan kemungkinan lain dari pusat, ke pelayanan yang effektif bagi perusahaan yang menjadi peserta proyek.
Fiona Hill, seorang anggota senior dalam Foreign Policy program at the US Brookings Institute AS (Program Kebijakan Luar Negeri Brooking Institutue AS), pernah berkata: “Minyak adalah salah satu sumber daya strategis Rusia yang paling penting. Dikombinasi dengan senjata nuklir, membentuk ‘dua kepalan tangan’ yang membuat Rusia berusaha untuk mendapatkan aliansi politik dan ekonomi internasional.”