Seperti diketahui Rusia ditentukan oleh koridor harga cadangan dari ekspor minyaknya. Sebagai contoh, pada saat harga minyak  satu barel melebihi harga yang ditetapkan, jumlah uang tambahan masuk ke Kas Dana Darurat Negara dan Dana Kekayaan Nasional.
Dana ini kini mengalami menurunan. Cadangan dana Rusia saat ini menurun, bagi Rusia struktur ekonominya bergantung pada ekspor minyak dan gas alam. Saat ini area ini beroperasi dengan pinjaman uang. Kita tahu biasanya kitika Rusia menghitung minyaknya dengan harga rata-rata, biaya minyak mentahnya kira-kira 30 USD per barel, dari 18 USD adalah biaya pengembangan, dan 12 USD biaya pengiriman, itu sama dengan 30 USD.
Tapi kini harga jatuh dibawah 30 USD yang berarti kerugian. Jika minyak yang digali di daerah kutub dan landas kontinen, maka biayanya akan lebih tinggi. Jika sekarang industri minyak Rusia beroperasi dengan uang pinjaman. Hal ini akan membuat sulit untuk meningkatkan anggaran keuangan masa depan.
Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov menunjukkan dalam suatu wawancara baru-baru ini, bahwa anggaran Rusia untuk 2016 ditentukan dengan harga minyak 50 USD per barel, dan jika harga minyak jatuh dibawah ini, diperkirakan pendapatan keuangan Rusia untuk tahun 2016 akan menurun 3 trilyun Rubel.
Ini akan berpengaruh besar terhadap Rusia jika tidak diambil tindakan dengan mengubah anggaran berdasarkan kondisi harga minyak saat ini, Rusia akan dipaksa menggunakan sebagian dari Dana Kekayaan Nasional untuk menutup defisit keuangan 2016.
( Bersambung ........ )
Sumber : Medai TV dan Tulisan Luar dan Dalam Negeri
http://www.gazprom.com/about/production/projects/pipelines/ykv/
https://www.rt.com/business/325064-gazprom-cnpc-agreement-gas/
http://tass.ru/en/economy/847697
https://www.rt.com/news/318359-glonass-beidou-navigation-satellite/