Pada tahun 1990an Perang Dingin berakhir dan Uni Soviet dibubarkan (tepatnya 25 Desember 1991), ekonomi Rusia yang telah mengalami kemerosotan, secara bertahap mulai dengan cepat meningkat lagi.
Dengan melihat kembali periode sejarah, baik kalangan akademisi domestik dan internasional umumnya percaya walaupun “ sistem kekuatan baru Rusia yang membentuk pertumbuhan endogen (daya tahan diri)” telah memainkan peran penting dan membuat bertahan dalam perubahan ekonomi dan pertumbuhan Rusia dalam beberapa tahun terakhir, tetapi bagi perekonomian Rusia “peran harga minyak dunia” pada tahun-tahun terakhir masih bisa dikatakan menjadi faktor yang paling penting dalam meningkatkan perekonomian Rusia “kembali hidup dari kematian.”
Negara Rusia yang terbentang meliputi Eurasia, telah “dimanjakan oleh alam” karena memiliki kelimpahan sumber daya alam dalam batas negaranya. Hari ini, Rusia memiliki 48,6 miliyar barel cadangan minyak yang telah diproven (terbukti), yang merupakan 12% hingga 13% dari cadangan dunia yang telah proven. Menjadi yang ke-6 tertinggi di dunia, dan memiliki jumlah cadangan tertinggi bagi negara non-OPEC.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, Rusia telah melakukan pengembangan pembangunan untuk meningkatkan produksi minyak, Rusia telah menyumbang 10% dari produksi minyak dunia.
Sejak mulai tahun 2002, produksi minyak Rusia telah melampaui AS dan Arab Saudi untuk menjadi yang tertinggi di dunia. Dengan output yang terus meningkat, ekspor minyak juga meningkat secara bertahap. Setelah tahun 1996, ekspor minyak tahunan Rusia tetap berada lebih dari 100 juta ton. Pada tahun 2001, meningkat menjadi 162 juta ton, yang menyumbang 10% dari ekspor minyak dunia, menjadi negara pengekspor minyak terbesar kedua setelah Arab Saudi.
Yang dramatis ketika Rusia meningkatkan produksi minyak dan ekspor, pada saat yang sama harga minyak internasional meningkat cukup tinggi.
Pada tahun 2000, setelah Vladimir Putin terpilih sebagai presiden, harga minyak naik cepat dari kurang 50 USD per barel menjadi lebih 100 USD dan bahkan pernah mencapai 150 USD per barel. Hal ini tidak diragukan lagi mempercepat kebangkitan ekonomi Rusia. Harga minyak menjadi faktor penentu dalam perekonomian Rusia.
Data menunjukkan bahwa pada tahun 2002, PDB per kapita Rusia 2.373 USD, meningkat menjadi 6.902 USD pada tahun 2006 dan 11.550 USD pada tahun 2008. Pada 2009, dengan meningkatkan harga minyak juga membawa peningkatan pendapatan mata uang asing ke Rusia, sementara PDB per kapita menurun. Setelah itu, dengan cepat kembali tumbuh hingga mencapai 14.587 USD pada tahun 2013.
Ketika harga minyak tinggi, Rusia dengan mudah memperoleh jumlah besar petrodollar. Fenomena ini adalah sesuatu yang bisa kita lihat dengan jelas selama periode sebelum Putin sebagai presiden, dari tahun 2000 sampai 2008. Saat itu dimulai Rusia menerima sejumlah besar USD, dan pemulihan serta penyembuhan ekonomi Rusia berkembang pada tingkat yang cukup tinggi untuk rata-rata per tahunnya mencapai 7% lebih.
Rusia menerima jumlah besar petrodollar, dan mendirikan Dana Stabilisasi dan Dana Kekyaaan Nasional, yang sangat meningkatkan kehidupan warga Rusia. Pada saat yang sama Rusia memperoleh berbagai macam manfaat dari minyak, namun Rusia bergantung berlebihan pada harga minyak, yang belakangnya terpaksa harus membayar biaya yang sangat mahal
Dimulai pada pertengahan 2014, harga minyak mentah Brent mulai jatuh tajam dari harga tertinggi 100 USD per barel. Hingga 13 Januari 2016, minyak mentah Brent jatuh menjadi dibawah 30 USD per barel dalam perdagangan masa depan (future trading), ini menjadi yang pertama dalam 10 tahun.