Harga minyak internasional akhir-akhir ini terus menurun ke tingkat yang paling rendah selama beberapa tahun ini. Dibalik perang harga minyak “konspirasi” apa dari semua ini.
Mantan Menlu AS yang tersohor, Henry Kisinger pernah berkata : “Jika bisa mengontrol Minyak, Maka Bisa Mengontrol negara-negara dunia.”
Sejak pertengahan abad ke-19, minyak telah menjadi pendorong maju revolusi industri dan pembangunan ekonomi di hampir setiap negara di dunia. Minyak tidak saja menjadi komoditas massal terbesar dalam perdagangan internasional, juga menjadi sumber daya strategis bagi negara-negara di seluruh dunia.
Siapapun yang bisa menguasai minyak dan hak transportasi mungkin akan mendapatkan posisi yang tak terkalah di arena internasional, politik, militer dan persaingan ekonomi.
Setelah terjadi kejatuhan mendadak pada tahun 2014, sumber daya yang penting – Minyak, tetap berkisar dengan harga 50 USD per barel. Namun, memasuki tahun 2016, selang beberapa hari pasar dibuka, harga minyak anjlok dan jatuh menjadi 27 USD per barel untuk sementara waktu.
Banyak orang yang bertanya, mengapa harga minyak bisa begitu rendah? Apakah dibalik ini ada terpengaruh dengan “teori konspirasi” atau memang dipengaruhi oleh hukum ekonomi: pasokan dan permintaan pasar?
Adakah pengaruhi dari geopolitik dunia?
Tapi liburan kali ini bagi beberapa PNS Rusia bukanlah yang paling ideal dan tidak mengenakan. Gaji petugas pemadam kebakaran dipotong dari 60.000 rubel (mata uang Rusia) per bulan menjadi 15.000 rubel, penurunan hampir ¾ kali. Beberpa bahkan tidak menrima upah mereka sejak Desember tahun lalu.
Para politisi kunci Rusia gajinya dipotong 10% sejak Pebruari tahun lalu. Pada 11 Januari tahun ini, orang Rusia yang kembali masuk kerja seharusnya bangga mempersiapkan pekerjaan mereka untuk tahun baru. Tapi setelah liburan mereka akan menghadapi kehidupan pada tahun 2016 ini akan menjadi lebih sulit.
Dalam waktu yang pendek 10 hari dari pembukaan tahun hingga 11 Januari 2016, harga minyak internasional telah turun enam kali berturut-turut. Dengan pendapatan keuangan Rusia yang setengah berasal dari ekspor minyak dan gas, efek negatif dari harga minyak sangat memukul kepercayaan dirinya.