Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Latar Belakang AS “Mengendorkan” Tekanan Terhadap Iran (1)

7 Februari 2016   12:14 Diperbarui: 7 Februari 2016   12:42 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk dalam negeri pada umumnya akan meningkatkan kehidupan masyarakatnya. Ini yang menjadi pertimbangan akhir mengapa banyak rakyat Iran mendukung upaya Hassan Rouani untuk mencapai kesepakatan nuklir dengan AS atau dengan negara-negara Barat.

Selain itu ada sepotong kabar baik dari kedua belah pihak, sebelum sanksi mengenai masalah nuklir Iran dicabut, AS dan Iran keduanya mengumumkan mereka melepaskan tahanan dari warga yang ditahan mereka yang telah diputuskan bersalah.

Iran membebaskan lima orang Amerika termasuk seorang wartawan “The Washington Post”, marinir, dan imam/pendeta, yang semuanya telah dihukum di Iran sebagai spionase, mengganggu pemerintah atau kejahatan serius lainnya.

AS mengumumkan melepaskan 7 tahanan orang Iran, beberapa diantaranya telah dijatuhi hukuman, dan beberapa menunggu persidanganan. Pada saat yang sama, AS juga menghapus “red notices” interpol terhadap 14 orang Iran.

Obama mengatakan, di sela-sela perundingan nuklir, diplomat tingkat tinggi kita, termasuk Kerry, menggunakan setiap kesempatan untuk mendorong Iran untuk melepaskan orang kita (Amerika). Saya juga melakukannya sendiri, ketika dalam pembicaraan dengan Presiden Rouhani.

Sebenarnya telah dilakukan pembicaraan rahasia berbulan-bulan di balik “pertukaran” tahanan ini. Pada bulan April tahun lalu, setelah perjanjian kerangka kerjasama nuklir Iran tercapai, kedua negara terus membahas rencana untuk bertukar tahanan secara pribadi.

Para analis memperkirakan tindakan ini merupakan pertimbangan geopolitik dari Obama dan Kerry pribadi. Obama perlu meninggalkan legasi politik dan diplomatik, sehingga ia mememandang masalah nuklir Iran sebagai jendela untuk terobosan, bagi Obama mencapai hal ini sebagian besar kemungkinan untuk prestasi diplomatik utama.

Tetapi tidak semua negara menyambut baik untuk kesepakatan nuklir Iran. Pada 17 Januari. PM Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan pada pertemuan kabinet; “Sudah jelas bahwa Iran saat ini memiliki labih banyak pendapatan untuk mendistribusikan ke ‘terorisme’ dan melakukan operasi ‘agresif’ di wilayah kita dan di seluruh dunia. Israel harus siap menghadapi ancaman tersebut.”

Pada 16 Januari, setelah perjanjian nuklir Iran sepenuhnya terlaksana, pihak-pihak yang tidak senang seperti Israel, pada hari itu media Israel mengatakan bahwa mereka pada gelisah. 

Berita tentang sanksi Iran dicabut membuat pasar saham Iran melambung ke titik tertinggi dalam 18 bulan ini, sementara stok Arab Saudi dan UAE merosot 6% dalam satu jam setelah dibuka pada hari itu.

Pada bulan Nopember 2013, Arab Saudi resmi menolak kursi non-permanen di Dewan Keamanan PBB. “Wall Street Journal’ AS, melaporkan Pengeran Saudi dan mantan Dubes untuk AS Pangeran Bandar bin Sultan mengatakan : “Ini adalah pesan untuk AS, tidak untuk PBB.” Arab Saudi tidak senang dengan sikap AS untuk isu Syria dan “penghangatan” hubungan AS dan Iran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun