Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Putin vs Erdogan, Keras vs Keras dan Permainan Geopolitik Kekuatan Utama (4)

4 Januari 2016   19:22 Diperbarui: 4 Januari 2016   20:11 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini merupakan konsesi terbesar yang dibuat AS untuk masalah ini sejak krisis Syria terjadi pada 2011, dan banyak pemimpin Barat menuntut Bashar al-Assad harus mundur.

Secara politik, untuk masalah ini Rusia telah meraih kemenangan besar. Meskipun dalam pertemuannya dengan Putin, sikap terbaru Kerry tetap tidak melepaskan gagasan memundurkan al-Assad, tapi tidak menuntut al-Assad mundur sebagai prasyarat untuk penyelesaian politik isu Syria dan kontraterorisme. Perkembangan AS ini berbeda, tidak lagi memaksa mundurnya al-Assad sebagai prasyarat untuk resolusi politik untuk masalah Syria.

Pada hari yang sama John Kerry mengunjungi Moskow. Arab Saudi mengumumkan pembentukan koalisi militer Islam terdiri dari 34 negara untuk memerangi terorisme. Ini adalah koalisi multinasional ketiga untuk memerangi ekstrimisme setelah koalisi Barat pimpinan AS dan koalisi empat negara : Rusia, Syria, Irak dan Iran (+Hezbullah Lebanon).

Mohhammad bin Salman Al Saud mengatakan: “Ada banyak negara dan daerah yang menghadapi ancaman terorisme saat ini, seperti Syria, Irak, Yaman, Libya dan lain-lain. Atas tuntutan ini kita membentuk pasukan bersatu untuk memerangi hal itu. Hal ini tanpa keraguan diperlukan koordinasi dan kerjasama antara kita. Kita akan tidak mau lagi ada organisasi teroris yang masih berdiri, dan akan melaksanakan operasi militer terhadap mereka.”

Beberapa analis percaya Arab Saudi menciptakan koalisi kontraterorisme lain ini untuk melawan koalisi yang dibentuk Rusia yang menyatukan beberapa kekuatan Syiah : Syria, Irak dan Iran.

Koalisi kontraterorisme bentukan Arab Saudi ini hanya terdiri dari negara-negara Islam Sunni. Koalisi ini jelas terutama menunjukkan tidak hanya kontraterorisme dan tidak bekerjasama dengan Rusia, bahkan akan menentangnya.

Memang pada kenyataannya, koalisi kontraterorisme Rusia adalah sebuah aliansi antara Rusia dan kekuatan Syiah di Timteng. Dan koalisi kontraterorisme Arab Saudi benar-benar sebuah aliansi kekuatan Sunni di kawasan tersebut.

Turki yang mendapat undangan untuk aliansi ini, yang telah terisolasi karena insiden penembak jatuh jet tempur Rusia, serta-merta menerima “kemauan baik” Arab Saudi dan mengatakan: “Bagi orang-orang yang akan perang melawan terorisme, respon terbaik bagi negara-negara Islam untuk memiliki satu suara melawan terorisme.” 

Jika sikap serius ini berkembang ke tindakan militer yang nyata dan dapat dukungan, maka pasukan koalisi yang dipimpin terutama oleh Arab Saudi dan Turki ini, niscaya akan lebih memperburuk gejolak di Syria, Irak dan menyebabkan kontes lebih lanjut politik dan militer antara semua pihak. Demikian pendapat analis.

Analis melihat, dengan adanya pertemuan AS dan Rusia berkompromi di PBB menjadi berita yang positif bagi dunia, tapi dengan adanya berita koalisi ketiga yang sangat aneh ini. Kita tidak tahu apakah ini akan menjadi kekuatan positif terhadap terorisme, atau justru hanya akan membuat hal-hal yang lebih kacau.

Jadi kita hanya bisa mengatakan sekali ada resolusi damai antara AS dan Rusia, maka akan ada kemungkinan meningkatnya atas resolusi politik untuk masalah Syria. Tapi itu masih tidak jelas apakah resolusi politik tersebut bisa tercapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun