Analis melihat memang banyak perbatasan tidak jelas. Jadi jika mereka memang melakukan penyeberangan perbatasan, masih ada banyak cara untuk menghadapinya. Mereka tidak perlu harus menembak. Ahli militer mengatakan, setidaknya ada lebih dari sepuluh cara untuk berkoordinasi dengan mereka.
Putin secara alami tidak mudah digertak atau di bully. Setelah jet tempur ditembak jatuh, Rusia segera mengambil langkah-langkah balasan, dan memberlakukan sanksi ekonomi. Tapi yang sangat mengejutkan sikap Turki tetap tanpa kompromi.
Ahmet Davutoglu PM Turki mengatakan : “Sanksi merupakan pisau bermata dua. Itu bisa merugikan diri sendiri sementara juga bisa menyakiti lawan. Dalm era globalisasi ini, Anda tidak bisa mengharap sanksi ekonomi akan berpengaruh. Dan jika seseorang berharap untuk menggunakan sanksi ekonomi untuk membuat Turki memohon pengampunan, maka mereka salah.”
Pada 1 Desember, “Hurriyet” sebuah terbitan Turki melaporkan, ketika kapal transportasi AL-Rusia meninggalkan Laut Aegen menuju Laut Hitam, terjadi pengintaian oleh kapal selam Turki di Selat Dardanellea, yang menyebabkan suasana menjadi “sangat tegang” pada saat itu.
Menolak untuk menunjukkan kelemahannya, Erdogan tidak akan mau kompromi sampai akhir. Ini menunjukkan dengan pasti, intervensi Rusia dalam situasi Syria telah mempengaruhi kepentingan Turki.
Hanya yang menjadi pertanyaan dari mana Erdogan memperoleh kepercayaan diri untuk menantang Rusia? Banyak analis yang mempertanyakan ini.
Saat ini banyak ahli Timteng yang masih heran dan merasa ini luar biasa. Tidak perduli apa yang mereka katakan, masih sedikit bingun dengan Turki begitu beraninya untuk menembak jatuh jet tempur Rusia.