Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pasca Turki Menembak Jet Tempur Rusia—Bagaimana Sikap Sekutunya & Arogansi Erdogan (1)

25 Desember 2015   18:08 Diperbarui: 25 Desember 2015   19:06 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analis melihat memang banyak perbatasan tidak jelas. Jadi jika mereka memang melakukan penyeberangan perbatasan, masih ada banyak cara  untuk menghadapinya. Mereka tidak perlu harus menembak. Ahli militer mengatakan, setidaknya ada lebih dari sepuluh cara untuk berkoordinasi dengan mereka.

Putin secara alami tidak mudah digertak atau di bully. Setelah jet tempur ditembak jatuh, Rusia segera mengambil langkah-langkah balasan, dan memberlakukan sanksi ekonomi. Tapi yang sangat mengejutkan sikap Turki tetap tanpa kompromi.

Ahmet Davutoglu PM Turki mengatakan : “Sanksi merupakan pisau bermata dua. Itu bisa merugikan diri sendiri sementara juga bisa menyakiti lawan. Dalm era globalisasi ini, Anda tidak bisa mengharap sanksi ekonomi akan berpengaruh. Dan jika seseorang berharap untuk menggunakan sanksi ekonomi untuk membuat Turki memohon pengampunan, maka mereka salah.”

Selain sanksi ekonomi, Rusia juga melakukan tekanan militer kepada Turki. Pada 25 Nopember, Menhan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, AU-Rusia akan mengerahkan sistem Pertahanan S-400 canggih di Latakia, di sisi Syria perbatasan Syria-Turki. Kita memprediksi, jika pesawat militer Turki menyeberangi perbatasan Turki-Syria, ada kemungkinan akan ditembak jatuh oleh pertahanan udara Syria.

Pada 1 Desember, “Hurriyet” sebuah terbitan Turki melaporkan, ketika kapal transportasi AL-Rusia meninggalkan Laut Aegen menuju Laut Hitam, terjadi pengintaian oleh kapal selam Turki di Selat Dardanellea, yang menyebabkan suasana menjadi “sangat tegang” pada saat itu.

Pada 5 Desember, media Turki melaporkan, ketika kapal pendaratan Caesar Kunikov, Rusia berlayar melalui Selat Bosporus, pada hari itu ada seorang yang memegang peluncur roket di dek kapal, yang dipandang Turki sebagai “provokasi.”

Mevlut Cavusoglu, Menlu Turki mengatakan : “Ini adalah provokasi, dan itu adalah pelecehan. Kita berharap peristiwa seperti ini hanya satu-satunya yang terjadi pada suatu waktu, karena tindakan ini adalah tidak bijaksana.”

Erdogan mengatakan : “Melawan oposisi Syria seperti bermain dengan api. Oposisi Syria memerangi kelompok-kelompok ekstrimis sesuai dengan hukum internasional. Seluruh dunia mengakui bahwa Turki benar dalam hal ini untuk menembak jatuh jet Rusia. Karena itu, bagi Rusia untuk memanfaatkan ini untuk melakukan tuduhan ini tidak dapat diterima dan bermain dengan api.”

Menolak untuk menunjukkan kelemahannya, Erdogan tidak akan mau kompromi sampai akhir. Ini menunjukkan dengan pasti, intervensi Rusia dalam situasi Syria telah mempengaruhi kepentingan Turki.

Hanya yang menjadi pertanyaan dari mana Erdogan memperoleh kepercayaan diri untuk menantang Rusia? Banyak analis yang mempertanyakan ini.

Saat ini banyak ahli Timteng yang masih heran dan merasa ini luar biasa. Tidak perduli apa yang mereka katakan, masih sedikit bingun dengan Turki begitu beraninya untuk menembak jatuh jet tempur Rusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun