Bagi Kurdi perang melawan terorisme adalah suatu kesempatan. Sejak perbatasan Irak dan Syria terganggu oleh “ISIS”, Kurdi memiliki ruang yang lebih besar. Dan pengembangan situasi semacam ini sudah melanda dan menusuk saraf Turki.
Kurdi mengambil keuntungan dari perang melawan “ISIS” untuk memperkuat pasukannya sendiri. Ini merupakan konflik antara Kurdi dan Turki, sehingga ketika Rusia berperang, jelas tidak akan melawan Kurdi, agar bisa melawan pasukan oposisi lainnya, tapi tidak akan melawan Kurdi. Jadi tidak heran jika Turki sangat frustasi oleh operasi militer Rusia yang telah dilakukan di Syria.
Erdogan mengatakan, melawan kekuatan oposisi di Syria seperti bermain dengan api. Oposisi Syria melawan kekuatan ekstrimis sesuai dengan hukum internasional. Seluruh dunia mengakui bahwa Turki adalah tepat menembak jatuh jet tempur Rusia.
Mereka mungkin begitu frustasi, tapi itu tidak akan cukup bagi Turki untuk benar-benar menjadi begitu berani untuk menembak jatuh jet tempur Rusia. Banyak pengamat yang mempertanyakan, dari mana datangnya kemauan kuat dan keyakinan Recep Tayyip Erdgoan berasal untuk melakukan itu?
Sejak Rusia mulai perang melawan “ISIS” di Syria, mereka harus terbang melalui Turki setiap hari, sehingga menurut perspektif Turki, Rusia telah mengancam wilayah udara Turki beberapa kali. Tapi Rusia mengatakan bahwa mereka tidak pernah terbang melalui wilayah udaranya, jadi Turki merasa hal ini tidak boleh dibiarkan terus.
Apa Yang Membuat Turki Berani Menantang Rusia
Setelah Turki bergabung dengan NATO 1952, peralatan dan pelatihan militer telah lama sudah berstandar NATO. Jika memang terjadi perang antara Turki dan Rusia, Angkatan Laut Rusia mungkin tidak akan bisa dipastikan jika Rusia bisa mengontrol udara dan perairan di Laut Hitam.
Rusia memiliki wilayah yang luas, dan pasukan yang besar, tapi dalam perang regional satu lawan satu, hasilnya tidak akan ditetap pada awalnya. Mereka memperlukan dasar tertentu untuk bersiap-siap dalam pertempuran. Dan pasukan militer Turki, tertuama angkatan udaranya, merupakan link penting dalam pasukan pertahanan udara NATO, sehingga mereka diperlukan yang paling maju di dunia. Jika pertempuran udara resmi tejadi dengan Angkatan Udara Rusia, sangat sulit untuk mengatakan siapa yang akan menang. Jadi Turki memiliki cukup kepercayaan, selain itu Turki lebih memahami situasi daratannya. Demikian sebagian analis berpendapat.
Pada 6 Nopember, selama pertemuan Parlemen Turki, Partai Keadilan dan Pembangunan yang dipimpin Recep Tayyip Erdogan yang memenangkan majoritas. Erdogan bersedia untuk mempertaruhkan jabatan sebagai presiden dengan Putin, ini menggambarkan betapa rasa percaya dirinya.