Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Latar Belakang Penembakan Jet Tempur Russia Oleh Turki (1)

17 Desember 2015   20:32 Diperbarui: 17 Desember 2015   20:32 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menhan Sergey Shoygu dan Palingma AU Rusia Viktor Bondarev dan pejabat senior militer lainnya secara pribadi datang ke Bandara Chkalovky di pinggiran kota Moskow untuk menyambut kedatangan jenazah Pilor Oleg Peskov kembali ke tanah airnya.

Viktor Bondarev dalam upaca penyambutan mengatakan: “Hari ini Oleg Peskov dengan pesawat (30 Nopember) kembali ke tanah ibu pertiwi. Kami akan selalu melihat dia sebagai model, dan pelaku tindakan keji ini (penembak jatuh pesawat) harus dihukum setimpal.”

Pada 30 Nopember, Su-34 Rusia melakukan misi serangan udara di Syria, dengan dilengkapi dengan rudal udara-ke-udara untuk pertama kalinya. Juru bicara Aerospace Defense Rusia, Igor Klimov mengatakan rudal ini dilengkapi dengan pengendali otomatis yang bisa menyerang target di udara dalam jangkauan 60 km.

Analis percaya bahwa selama kelompok-kelompok ekstrimis dan pasukan oposisi Syria tidak memiliki angkatan udara, maka langkah tesebut jelas menandakan  sikap militer Rusia ditujukan pada  Turki, dan ini mungkin akan meningkatkan ketegangan antara Rusia dan Turki.

Namun. Tampaknya Turki tidak pasif untuk membela diri. Untuk serangan balik juga memainkan “Kartu Selat”.

“Harriyet” satu terbitan Turki menerbitkan sebuah laporan, ketika “Yauza” kapal transport AL Rusia meninggalkan Laut Aegen menuju Laut Hitam pada 1 Desember lalu, terjadi penyanderaan yang dilakukan kapal selam Turki dekat Selat Dardanella Turki, sehingga menyebabkan “suasana ketegangan” yang sangat hebat.

Selain itu, menurut laporan media Turki, saat ini ada dua kapal selam Turki berada di dekat pantai Syria untuk melacak Rudal Jelajah Moskva Rusia. Kebuntuhan masalah maritim antara Turki dan Rusia menjadi keperdulian dunia akan terjadinya gesekan di laut antara kedua negara ini.

Menurut Host of Russian Channel’s Channel 5 menyiarkan, Selat Bosphorus mungkin akan menjadi hambatan baru dalam hubungan Rusia-Turki. Menurut informasi yang diperoleh 1 Desember 2015, bahwa Kapal Rusia berada disana hanya beberapa jam. Bosphorus dan Selat Darnanella  adalah selat vital dan penting bagi kapal komersial dan militer Rusia, dan keduanya resmi dikendalikan oleh Turki.

Sermoyon Bagdasarov, Direktur Pusat Untuk Studi Timteng dan Asia Tengah Rusia mengatakan : “Adapun mengirim kapal selam untuk memantau kita, sungguh tidak bisa dimengerti sama sekali. Selat ini sangat sempit, jika terjadi konflik kecil saja dengan kapal akan menyebabkan perang sangat besar.”

Para analis dan pengamat mengira, jika Turki benar-benar ingin menghindari konflik dengan Rusia, seharusnya menjaga jarak dari Rusia. Jika mereka menghindari rute dari Laut Hitam, melalui Selat Bophorus, maka akan tidak ada gesekan apapun.

Saat ini, tampaknya Turki tidak mengambil langkah-langkah hati-hati untuk menghindari hal ini. Karena secara teknologi ini bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan antara Rusia dan Turki. Mereka tidak mempersiapkan perang. Tetapi jika terjadi kecelakaan, mungkin bisa terjadi konflik militer, dan setiap kecelakaan dapat menyebabkan meluasnya peperangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun