Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kegeraman Prancis untuk Balas Dendam kepada “ISIS” (2)

9 Desember 2015   09:32 Diperbarui: 9 Desember 2015   13:46 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintah Rusia mengatakan hadiah Dobrynia melambangkan persatuan kedua negara dalam memerangi teroris, dan mengatakan “kami berharap Dobrynia dapat menggantikan Diesel  dan terus melayani Prancis.” Pemerintah Rusia juga menulis di halaman facebook-nya “Dalam memerangi terorisme, kami akan mendukung rakyat dan polisi Prancis, dan juga memberi penghormatan kepada Diesel.”

Setelah posting ini banyak netizen yang tersentuh, dan memberi komentar untuk mengekspresikan dukungan mereka. Beberapa mengatakan “ini menyentuh dan menunjukkan persahabatan dari rakyat kedua negara ini.”

Namun ini hanya selingan kecil dalam hubungan pemanasan yang cepat antara Prancis dan Rusia setelah serangan Paris.

Hollande dalam pidatonya mengatakan : “Saya sangat menyadari bahwa tidak semua negara mempunyai kepentingan yang sama dan konsep yang sama, dan kita dalam sekutu, tapi pada saat krisis kita harus bersatu bersama-sama untuk menghancurkan musuh yang mengancam seluruh dunia, dan tidak membatasi hanya beberapa negara saja.”

Pada 18 Nopember, pada hari keberangkatan Charles de Gaulle, Presiden Hollande dalam pidato di TV mengatakan, ia berharap untuk membangun aliasi kontra-teororisme yang termasuk AS, tapi juga Rusia untuk melawan “ISIS” bersama-sama.

Hanya sehari sebelum itu, Hollande mengadakan hubungan tilpon dengan Presiden Rusia Valdimir Putin, mereka membahas dan memutuskan bahwa militer dan badan-badan intelijen kedua negara akan melakuan kontak yang lebih intim dan terkoordinasi untuk melawan kelompok teroris.

Pada waktu yang sama, Kantor Kepresidenan Prancis merilis sebuah laporan mengatakan bahwa Hollande berencana mengunjungi Rusia pada 26 Nopember untuk membahas lebih lanjut dengan Putin untuk menyerang “ISIS” dan menyelesaikan krisis Syria.

Rusia dengan segera memberi respon positif terhadap uluran ‘cabang daun zaitun’ dari Prancis ini. Pada 17 Nopember, di Pusat Pertahan Nasional Rusia, Putin berbicara dengan Komandan rudal jelajah Moskva, Rusia, yang berada di pos Laut Mediterania. Putin dengan jelas menyatakan Komandan harus bekerjasama dengan AL-Prancis “seperti satu sekutu.”

Putin mengatakan, Apabila kapal induk Al-Prancis beroperasi dekat posisi Moskva, kita harus membangun jalur komunikasi langsung dengan militer Prancis, dan memandang mereka sebagai sekutu dalam pertempuran. KASTAF Umum dan Menhan Rusia telah menerima perintah ini juga.

Rusia dan Prancis akan mengusulkan rencana operasi maritim dan udara bersama terhadap “ISIS”.

Sesuai dengan instruksi Putin ini, KASTAF Umum Rusia sedang merumuskan proposal untuk memulai operasi kontra-terorisme bersama dengan AL-Prancis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun