Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menguak Penyebab Serangan Terroris Paris “Friday The 13th” (2)

29 November 2015   09:49 Diperbarui: 29 November 2015   10:52 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang, integrasi ekonomi lebih lanjut akan merupakan garis depan dan hal terpenting, namun diplomasi antar mereka juga perlu didorong ke depan. Yang terburuk sering kali terjadi pada internal pemerintah dan masalah peradilan, karena sebagian hal-hal ini menyentuh masyarakat dan kehidupan negara yang berbeda, jika sudah menyentuh masalah ini sangat sulit untuk mau berkompromi, kerena setiap negara memiliki situasinya sendiri, sehingga sulit untuk diatur untuk suatu konsolidasi.  

Seperti diketahui kini situasi kontra-terorisme Eropa sedang mengalami perubahan, jika diperlukan negara-negara bekerjasama maka yang diperlukan adalah efisiensi. Dan semua kita tahu masalah intelijen sangat sensitif terhadap waktu.

Operasinya harus tepat dan pas. Dengan adanya banyak negara bekerjasama, kadang tetap tidak bisa membantu, karena sering menyentuh beberapa masalah pemerintah dan masalah efisiensi. Juga hal semacam ini juga menyentuh pada yuridiksi masing-masing negara. Sehingga sering tidak bisa menghindari perselisihan pada titik yang kadang tidak jelas, hal-hal inilah ynag menimbulkan operasi tertunda.

Dalam situasi semacam ini, seharusnya Eropa perlu menyesuaikan strategi kontra-terorisme atau strategi keamanan. Jika hanya mengandalkan anggotanya sendiri saja akan tidak mungkin. Demikian menurut para analis.

Setelah serangan teroris pada 13 Nopember, banyak orang menguntuk terorisme dan berkabung atas kekurangan dari kemampuan kontra-terorisme Prancis. Tapi timbul juga pertanyaan mengapa Prancis menjadi sasaran para teroris?

Ketika polisi Prancis sedang mulai melakukan penyelidikan atas serangan teroris tanggal 14 Nopember lalu, ISIS merilis pernyataan resmi di situs medsos, menyatakan bertanggung jawab atas serangkaian serangan teroris yang terjadi di Paris.

Ini sebagai verifikasi dari dugaan sebelumnya dari media bahwa ISIS sebagai pelakunya memang benar. Pada kenyataannya, ISIS tidak hanya mempunyai motif kuat untuk menyasar Prancis, yang sudah terlihat untuk beberapa waktu sebelumnya. Pengumuman ISIS membuktikan ini, karena mengklaim lokasi serangan telah direncanakan dengan cermat.

Bataclan Teater berada di selatan Paris, Restoran Cambodian berada di pusat kota, dan Stade de France di utara Paris, semua tampaknya fasilitas hiburan dan rekreasi yang terletak di daerah  hiburan dan pusat budaya dan kehidupan malam Paris Rive Droite.

Bila dilihat dari serangan teroris kali ini terlihat sangat profisionil sekali yang dilakukan dalam sikon waktu yang sama, tidak mungkin tanpa perencanaan yang cemat jangka panjang.

Prancis jelas sudah menjadi target ISIS untuk beberapa waktu. Namun, mengapa Prancis yang menjadi target?

Seperti kita tahu ISIS telah merangsek ke Syria dan Irak. Sejumlah besar pengungsi  dan negara yang paling terkena dampak banjir pengungsi Jerman, Belgia dan Austria, Tapi mengapa mereka memilih Prancis?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun