Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Russia Pamer Kekuatan Militer dengan Menghajar ISIS di Syria (3)

29 Oktober 2015   11:36 Diperbarui: 29 Oktober 2015   11:56 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syria terletak di pantai timur Laut Mediterania yang sering disebut sebagai “Jantungnya Timur Tengah”. Situasi geopolitik yang rumit ini telah menyebabkan tempat ini selalu “hangat diperebutkan sebagai daerah militer” sejak zaman kuno dahulu.

Pada tahun 2011, perang sipil di Syria pecah. Jadi “Jantung Timur Tengah” menjadi rapuh dan terjadi sekali lagi kekacauan. Selama beberapa tahun oposisi Syria yang didukung AS, kelompok ektrimis ISIS, mengambil keuntungan dari kekacauan ini untuk menyerang dan menguasai kota-kota dan kawasan strategis.

Sehingga pemerintahan Bashar al-Assad Syria bermusuhan dengan Barat, dan situasi menjadi bergejolak.

Sejak musim semi tahun ini, Front al-Nusra yang diwakili oleh ISIS dan Al Qaedah mulai sering melakukan serangan, dan kekuatan mereka terus tumbuh. Inilah latar belakang secara bertahap mulailah Rusia melakukan intervensi militer saat itu. Pemerintah Syria mengontrol wilayah tengah dengan sumbu jalan raya antara kota Damaskus dan kota Homs, serta daerah pesisir Kegubernuran Latakia.

Skala dari kekuasaan ISIS, dengan base camp di Al-Raqqa membentang ke utara ke perbatasan Syria, selatan ke wilayah timur dari Kegubernuran Homs, barat ke Kegubernuran Aleppo dan timur ke ibukota Irak Bagdad.

Dan basis militer lainnya, Front al-Nusra terutama di Kegubernuran Idlib dan Kegubernuran Aleppo di Syria utara, dan Kegubernuran Hama di Syria tengah.

Pada saat yang sama, daerah yang tercakup ke Damaskus di timur dan selatan ke perbatasan Yordania juga dikuasai sebagian besar oleh ISIS dan militan Front al-Nusra secara luas. Karena itu banyak pengamat yang percaya wilayah nasional Syria 60% telah dikuasai pemberontak, dan tampaknya akan seperti Libya dan perubahan rezim akan bisa terjadi.

Sebenarnya wilayah kekuasaan Syria cukup mencemaskan, dengan tiga kekuatan yaitu kekuatan oposisi Syria, pasukan militer ekstrimis, konsep politik masa lalu terutama ISIS terus berkembang di wilayah ini.

Kini oposisi, terutama oposisi yang didukung oleh AS yang secara bertahap memperluaskan kekuasaannya, sehingga kekuasaan pemerintah Syria terus menyusut. Jadi jika pemerintah Syria tidak bisa mengkonter balik dengan cepat, maka teritorinya akan terus dilemahkan oleh dua kekuatan lainnya.

Selama tahun-tahun yang lalu, meskipun serangan udara GCC, Eropa dan negara-negara NATO dan AS sudah ada setahun lebih telah dilakukan oleh pasukan tempur khusus, helikopter tempur, dan memang berhasil mengeksekusi beberapa pemimpin utama ISIS, mereka telah melakukan yang terbaik, tapi kenyataanya situasinya hingga hari ini, mereka semua tidak bisa mengalahkan ISIS.

Medan perang tampaknya sudah berada dalam kebuntuhan, ISIS tidak dapat memperluas wilayahnya lagi. Dalam semua aspek, segala sesuatu yang dapat dimobilisasi telah dilakukan. Dan sudah ada banyak rencana, tapi tidak ada yang tahu apa yang harus mereka lakukan untuk langkah berikutnya. Dan kini sudah waktunya bagi Rusia untuk bertindak.

Syria merupakan sekutu strategis penting Rusia, serta menjadi  portal/pintu dan penjaganya, serta menjadi pusat pijakan kakinya di timur laut Mediterania. Kota pelabuhan Tartus di perbatasan Rusia telah menjadi satu-satunya pangkalan militer di Timur Tengah yang ditinggalkan oleh Uni Soviet, dan hanya satu-satunya pangkalan AL luar negeri Rusia yang tersisa sekarang.

 

Tartus menyadi penjaga penyedia pasokan bantuan bahan bakar untuk penyebaran jangka panjang untuk Armada Laut Rusia di Mediterania dan Laut Hitam.

Selama Perang Dingin, Rusia telah kehilangan di wilayah Mediterania dan Timur Tengah, sementara AS menang. Syria hanya memperoleh setengah-hasil dan pijakan bagi Rusia di Timur Laut Mediterania dan Timteng setelah bubarnya Uni Soviet.

Atau dapat juga dikatakan bahwa dalam Perang Dingin kemenangan mutlak pada AS, maka kini saatnya pertaruhan nyawa untuk kepentingan Rusia di daerah ini dan sekitarnya. Bagi Rusia ini menjadi satu-satunya tempat yang tersisa di wilayah ini yang masih memiliki pengaruh tertentu, dan ini harus dilestarikan pijakannya di sekitar Mediterania.

Maka dari itu, Rusia akan mempertahankan tempat ini mati-matian, dan tidak akan berhenti tanpa perduli berapa biayanya untuk mempertahankannya. Mempertahankan Tartus akan seperti mempertahankan Semenanjung Kremia. Kepentingannya hampir sama.

Nilai geostrategis yang mengharuskan mempererat  kelahiran aliansi militer. Selama bertahun-tahun , Rusia telah melatih sekitar 35.000 perwira dan prajurit militer Syria. Hingga 2011, ketika perang sipil Syria pecah, kontrak pembelian senjata antara Rusia dan Syria telah mencapai US$ 4 milyar. Dalam hubungan ini yang terpenting, pemerintah al-Assad hingga kini terus bekerja keras.

Hubungan yang paling dalam antara Rusia dan Syria adalah dalam kerjasama militer. Rusia telah memiliki pangkalan militer di Syria untuk waktu yang lama, dan selalu menjalin hubungan kerjasama yang fantastis dengan permerintah Basahar al-Assad.

Dengan kata lain, alasan Rusia mampu membangun pangkalan militer di Syria dan tetap dipertahankan terutama karena selalu didukung pemerintah Bashar al-Assad. Selain itu selama bertahun-tahun, peralatan Syria, terutama peralatan militer canggih telah di-import dari Rusia. Juga karena telah mengalami berbagai sanksi dari Barat untuk waktu yang lama, sehingga semua peralatan militernya di-impor dari Rusia. Karena itulah Rusia mampu dengan cepat dan mudah memobilisasi pasukan Syria.

Selain kerjasama militer yang telah menjadi fokus, ada juga yang mungkin jarang diketahui ada hubungan pertalian yang medalam antara Rusia dan Syria. Sehingga dikatakan darah lebih kental daripada air.

Selama Perang Dingin, puluhan ribu anak muda yang paling berbakat Syria belajar di Rusia, dan belajar bagaimana menggunakan persenjataan dan peralatan Rusia, serta semua jenis studi akademis. Mereka juga menikah dengan 30.000an perempuan Rusia. Jadi ada 30.000 keluarga dan darah campuran Rusia dan Syria, dan lebih dari 100.000 keturunan, dan akan lebih banyak lagi di masa depan.

Mereka itu menjadi satu etnis baru, sehingga secara emosional kedua bangsa ini susah untuk dipisahkan. Jika Putin membantu Syria akan mendapat banyak keuntungan dari dukungan di Rusia. Lain lagi jika dia membantu negara-negara lain yang lebih jauh, orang mungkin mengira bahwa ia menempelkan hidungnya hanya untuk bisnis. Sebab jika ia mengelola Syria sepertinya ia mengelola kerabat sendiri.

Hal ini disebabkan oleh berbagai alasan historis dan kenyataan yang dihadapi dalam situasi genting Syria, sehingga intervensi Rusia dianggap perlu. Penjelasan Rusia mengenai masalah militer ini bahkan sangat singkat dan to the point.

Igo Konashenkov, Juru bicara militer Rusia mengatakan : Tindakan ini tidak dilakukan untuk tujuan geopolitik atau untuk memenuhi beberapa ambisi, seperti apa yang dituduhkan oleh negara-negara Barat, ini menyangkut kepentingan nasional Rusia.

Analis meilhat hal ini ada dua lapis makna untuk kepentingan nasional Rusia. Yang petama, untuk kepentingan berbagai pangkalan-pangkalan militer dan fasilitas jaminan hidup di Syria. Jika kehilangan Tartus di Syria, walaupun hanya sebuah pangkalan AL asing, tapi citra global Rusia akan sangat menyusut.

Selain itu, ISIS bukanlah lawan biasa bagi Syia, mereka itu juga organisasi teroris yang kini juga ditakuti Rusia. Jika masuk ke Rusia dan berkolusi dengan organisasi teroris lain di Checnya, itu akan menyebabkan suatu ancaman bagi Rusia di bagian kawasan tengah, dan akan menjadi ancaman yang serius bagi pemerintahan Rusia untuk bisa mengontrol di kawasan tersebut.

Jika dilakukan serangan atas target-target di Syria pada titik tersebut, Rusia bisa membendung musuhnya ini untuk tetap berada di luar negaranya, dan itu akan sangat membantu bagi keamanan dalam negerinya. Ini semua sebenarnya untuk kepentingan nasional Rusia.

Dimitry Medvedev, PM. Rusia mengatakan : “Kami melindungi diri kita sendiri. Kami melindungi Rusia dari ancaman terorisme. Melakukan operasi di luar Rusia lebih baik daripada memerangi terorisme dalam Rusia. Evaluasi terkait yang komprehensif dan tepat, tidak perlu saya harus menjelaskannya lebih lanjut.”

Pernyataan PM Rusia, Dimitry Medvedev memang benar adanya. Menurut statistik resmi Rusia, saat ini ada sekitar 2.400 warga Rusia yang telah bergabung dengan ISIS, dan mayoritas dari mereka yang berasal dari Chechnya

Selama bertahun-tahun, Rusia telah jengkel dengan organisasi terorois, dan untuk mencegah organisasi ekstrimis merembes ke Chechnya dari Timteng, kebetulan sekali kini telah diundang untuk membasmi mereka di Syria.

Namun krisis Syria telah berlangsung lebih dari 4 tahun sampai hari ini. Selain Rusia mempunyai motivasi resmi untuk “melindungi kepentingan nasional”. Tapi ada pertimbangan lain dari Putin untuk bertindak saat ini.

( Bersambung ...... )

 

Sumber : Media TV dan Tulisan Luar Negeri

http://news.yahoo.com/russia-planes-fly-western-syria-053421955.html

Assad-Putin meeting signals push to end Syria crisis Associated Press

Putin says Syria's Assad is open to working with some rebels Reuters

Russia takes Syria lead after Assad's surprise Moscow visit AFP

Russian warships launch rockets on Islamic State in Syria

http://www.bbc.com/news/world-asia-34411477

https://www.rt.com/news/317277-russia-syria-planes-sukhoi-isis/

http://russia-insider.com/en/military/smart-weapons-russia-using-syria/ri10231

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun